Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Bersahabat Tidak Selalu Harus Bersama

5 Agustus 2023   21:15 Diperbarui: 6 Agustus 2023   13:01 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Joshua Sazon on Unsplash (via pairedlife.com)

Photo by Joshua Sazon on Unsplash (via pairedlife.com)
Photo by Joshua Sazon on Unsplash (via pairedlife.com)

Perlu waktu untuk menjalin persahabatan dan juga untuk merawat persahabatan. Walau kita perlu menjalin pertemanan dan persahabatan di lingkungan kita, tidak semua orang dapat kita jadikan teman dan sahabat. 

Salah satu alasan adalah karena waktu kita terbatas. Selain itu, kita perlu memilih siapa-siapa orang yang sebaiknya kita jadikan teman. 

Orang yang tidak sealiran tentunya tidak bisa menjadi teman kita apalagi jadi sahabat. Sealiran dalam arti saling memahami satu sama lain, saling percaya, saling menghormati, saling menjaga, yang pada akhirnya bisa saling mengerti satu sama lain. Dan yang paling penting, kita harus menjaga diri agar orang-orang di sekitar kita adalah orang-orang yang membawa aura positif bagi kita. 

Orang lain di sekitar kita, yang tidak bisa kita jadikan sahabat, tentunya tetap harus kita hormati dan hargai keberadaannya. Setidaknya mereka dapat menjadi kenalan kita. 

Suatu saat kita butuh sesuatu yang tidak dapat kita harapkan dari lingkungan persahabatan kita, kita bisa menghubungi kenalan yang kita tahu dapat membantu. Itulah makanya kita perlu tetap baik dan membuka diri terhadap orang lain, namun tetap menjaga diri dengan memilih teman dan sahabat yang terbaik menurut kita.

Dulu, ada satu orang teman di tempat kost kami yang auranya selalu negatif. Orang ini terkenal tukang gosip, suka menyebarkan aib orang lain, serta omongannya cenderung negatif terhadap sesuatu hal. Padahal dia cukup berpendidikan dan pekerjaannya juga bagus. 

Di antara teman-teman lain, kami tidak pernah saling bicara tentang aura negatif yang disebarkan orang ini, namun kami semua tahu bahwa orang ini adalah sumber masalah. 

Termasuk saya, yang hampir tidak pernah di rumah, karena berbagai kegiatan yang saya ikuti, saya pun merasakan aura negatifnya. Karena kadang-kadang kami ngobrol juga. 

Jika orang ini sedang tidak ada di rumah, misalkan karena sedang dinas luar kota, maka suasana terasa lebih nyaman. Pernah ada satu orang yang keceplosan berbicara, "Kalau gak ada Mba X, suasananya jadi lebih enak!" dan ternyata semua mengiyakan.

Namun demikian, sebenarnya kita hanya perlu mengenal orang-orang di sekitar kita. Apa yang dapat kita "manfaatkan" dari mereka, dan menghindari terkena efek sifat negative seseorang. Seperti teman kost di atas, sebenarnya orang seperti itu dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan kabar dan mempengaruhi orang dengan cepat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun