Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Konsultan - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler | Teknologi untuk semua orang, maka semua orang perlu melek teknologi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tidak Ada yang Sia-sia

28 Juli 2023   17:54 Diperbarui: 28 Juli 2023   18:00 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: knowhotels.blogspot.com

Huaaaaahhhhh....ngantuk sekali! Padahal presentasi di depan sana adalah sesuatu yang penting, yang menjadi alasan mengapa saya mendaftar seminar dan datang ke tempat ini. Tetapi mengapa mata dan raga ini tidak dapat diajak kompromi? Padahal sebelum masuk ruangan tadi, saya sengaja minum kopi hitam yang disediakan pihak hotel tempat seminar guna mencegah kantuk. Kopi dan makanan-makanan tadi, sebenarnya disediakan untuk peserta sesi pagi yang baru akan selesai. Namun karena saya lihat beberapa orang makan, dan kebetulan sebelum kesini saya belum sempat makan padahal jam makan siang sudah lewat, maka saya juga curi-curi ambil makan siang dan kopi. Untung tidak ada yang menegur!

Sehabis makan siang dan menghirup secangkir kopi, saya pun masuk ke ballroom tempat seminar akan segera berlangsung. Penuh! Mata saya pun berusaha mencari celah yang masih kosong. Oh...itu di sana ada satu kursi yang kosong. Diantara anak-anak muda yang terlihat masih polos-polos. Saya pun menuju kursi tersebut dan tersenyum bertanya,"Ada yang duduk di sini?"

"Tidak ada!", jawab mereka. Rupanya orang-orang di sebelah kiri dan sebelah kanan kursi adalah dua kelompok yang berbeda, makanya mereka menyisakan satu kursi di tengah yang menjadi tanda pemisah dua kelompok.

Saya pun duduk dan mulai berusaha menjalin komunikasi.

Sisi sebelah kiri diduduki oleh seorang mahasiswa dari Bekasi, yang datang ramai-ramai bersama teman-temannya. Saya tidak mengenal nama universitasnya. Maklum, nampaknya kami berbeda generasi. Rupanya sisi sebelah kanan pun kelompok mahasiswa, hanya beda kota walau masih satu gubernur. Mereka sama-sama dari jurusan informatika dan datang untuk menimba ilmu melalui seminar yang diadakan oleh sebuah perusahaan IT ternama. Wah, nampaknya saya salah waktu, berkumpul di kelompok mahasiswa. Tapi tidak mengapa. Saya tergolong orang yang terbiasa kemana-mana sendirian termasuk ke tempat-tempat dan acara-acara dimana saya tidak mengenal satu orang pun. Biasanya malah mendapatkan teman-teman baru.

"Dapat informasi dari mana tentang seminar ini?", tanya saya.

"Dari teman, mumpung libur, ya udah datang aja kesini. Lumayan nambah ilmu", jawab sisi sebelah kiri, yang saya sapa setelah sebelumnya menyapa sisi sebelah kanan.

"Iya ya, lumayan nambah ilmu. Sekarang banyak seminar-seminar gratis begini. Makanya anak-anak sekarang pinter-pinter!", kata saya.

"He..he..he..iya. Daripada ambil kursus mendingan ikutin seminar beginian", timpal anak muda itu.   

Seminar pun dimulai, diawali dengan pidato pembukaan oleh menteri perdagangan RI. Suasana ruangan masih tenang dan nampaknya peserta fokus mendengarkan materi demi materi yang disampaikan oleh beberapa pembicara secara bergantian.

Beberapa jam kemudian, mata ini mulai mengantuk. Tidak ada coffee break untuk sekedar ngopi dulu segelas, putar-putar ruangan sekedar menggerakan badan, pokoknya semua usaha untuk menghilangkan rasa kantuk. Menurut jadwal, coffee break akan diselenggarakan di akhir acara.  Bolak-balik saya buka jadwal seminar, yah....materi yang paling menarik dan membuat saya datang ke tempat ini ada di akhir acara. Yah sudahlah. Akhirnya tangan saya membuka smartphone dan mulai bermain game Sudoku. Mudah-mudahan, dengan bermain game sebentar dapat menghilangkan rasa kantuk. Sementara itu, ruangan pun mulai dipenuhi suara dengungan. Masing-masing ngobrol dengan kelompoknya. Berarti saya bukan satu-satunya orang yang kurang konsentrasi mendengarkan pembicara!

Akhirnya, sampai juga di sesi terakhir. Saya berusaha untuk fokus. Pembicaraan tentang Artificial Intelligence yang sedang viral itu. Ada beberapa pembicara dengan latar belakang berbeda-beda yang saling mendukung tema ini. Pasti pembicaraannya menarik!

Satu, dua, tiga pembicara sudah lewat..huaahhhhhh...menguap lagi. Sepertinya ini sudah ke sepuluh kalinya saya menguap karena mengantuk. Apa yang salah ya?!

Sampai pembicara terakhir, saya ikuti dengan terkantuk-kantuk, sementara ruangan pun penuh dengan dengungan karena masing-masing ngobrol sendiri. Salah sendiri, pembicara menyampaikan materinya dengan datar-datar saja. Sukses membuat orang mengantuk! Andai mereka bisa seperti membacakan cerpen yang dilombakan di lomba baca cerpen audio itu, saya yakin suasana akan berbeda.  

Akhirnya selesai juga. Kamipun bubar keluar ruangan.

Lumayan ada snack dan kopi. Saya pergi ke tempat kopi dan menyeduh kopi saking ngantuknya. Dari meja kopi, saya membawa kopi yang saya seduh untuk mengambil snack. Eh....snacknya sudah ludes!

Oh itu diisi lagi!

Saya pun mengambil piring tempat snack. Eh...sudah habis lagi! Walah...yah sudahlah ngopi saja dan langung pulang. Satu-satunya sesi seminar yang tidak membuat mengantuk!

Tiba-tiba mata saya menangkap seorang lelaki yang saya kenal sebagai teman dari teman saya. Yah kami bertemu di sebuah seminar semacam ini juga, beberapa bulan lalu. Saya memang rajin mengikuti seminar-seminar terkait ilmu yang saya tekuni walau pilih-pilih juga hanya yang penting-penting saja. Lelaki itu pun melihat saya, dan rupanya masih mengenali saya.

"Temennya Wina ya?", tanyanya

"Iya betul!", jawab saya. Teringat si Wina yang setelah sekian lama tak bertemu, eh ketemu di seminar seperti ini bersama lelaki temannya ini beberapa bulan lalu. Padahal, setahu saya dia tidak tertarik dengan dunia teknologi. Ngapain pula dia ikut-ikutan seminar teknologi.

Iseng saya bertanya, "Emang kerja di bidang apa, koq ikut seminar IT?"

"Bidang macam-macam", jawabnya

"Maksudnya?", tanya saya lagi

"Heey, elu makan di sini juga?", tiba-tiba si Wina datang dan menyapa saya

"Makan di sini?", tanya saya kurang mengerti dengan pertanyaan Wina

"Iya, makan gratis di acara-acara beginian, samaaaa kaya kita berdua", jawabnya tanpa rasa bersalah

Ooooohhhhh...

Iya juga sih, seringkali pembicara-pembicara yang membahas tentang teknologi terkesan monoton membuat pendengar cepat mengantuk. Padahal walaupun gratis, orang datang kesitu pasti dengan meluangkan waktu. Malah ada yang ijin dari kantor hanya untuk menghadiri seminar ini. Saya ingat, dulu, sehabis seminar biasanya kami diminta membagikan apa yang kami dapat dari seminar tersebut. Berarti kami harus berusaha keras untuk mendengarkan dan mendapatkan ilmunya. Bukan hal yang mudah mendengaran seseorang yang bicara monoton.

Namun demikian, pasti ada hal lain yang didapat yang kita tidak tahu kelanjutannya bagaimana. Buat si Wina dan temannya, mungkin mereka sekalian makan gratis. Buat anak-anak mahasiwa itu, sedikit-sedikit pasti ada yang nempel dan menginspirasi. Bertemu orang baru? Ya siapa tahu ketemu orang yang tepat yang tidak kita sadari, eh..ternyata berlanjut bisnis bareng, kerja bareng, dll. Tidak ada yang sia-sia!

Setelah ini, cus ah, latihan presentasi tentang teknologi dengan cara yang lebih menarik, tidak monoton, supaya tidak membuat pendengar mengantuk atau ngobrol masing-masing.

Biodata Penulis

dokpri
dokpri

Pembosan yang harus mempelajari hal-hal baru untuk mengatasi rasa bosannya 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun