Tetapi, bagaimana caranya orang yang menyamar sebagai saya itu tahu kalau saya berteman dengan Dewi?
Kemungkinan besar dari medsos!Â
Logika saya mengatakan begitu. Satu-satunya koneksi yang "terlihat" oleh dunia, antara Dewi dan saya, kami berdua saling terhubung di medsos. Mungkin saja nama dan foto saya dicatut secara acak dari medsos si Dewi. Bisa saja kan kalau daftar temannya dibiarkan "terbuka" sehingga orang lain dapat melihat daftar temannya dan kemudian menyomot salah satu foto yang dia liat di daftar pertemanan Dewi.
Ya...ya..ya.. masuk akal!
Berarti sebenarnya yang "diobrak-abrik" itu medsosnya si Dewi, bukan punya saya. Yang seharusnya bebenah ganti password, sorting daftar teman, perketat seting keamanan akun medsos itu adalah si Dewi, bukan saya atau teman-temanya yang lain yang mungkin nama dan fotonya dicatut.
Kalau begitu, sebagai antisipasi dan untuk mengurangi berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi, saya akan menganjurkan supaya Dewi memperketat keamanan media sosialnya dengan cara:
- Tidak menerima permintaan berteman dari orang yang tidak dikenal
- Menutup daftar teman agar tidak dapat dilihat oleh publik
- Hanya mengijinkan postingan dilihat oleh orang yang ada dalam daftar pertemanannya
Terakhir dan yang terpenting adalah, selalu konfirmasi jika ada orang yang menghubungi via WA, mengaku sebagai seseorang yang dikenal, tetapi menggunakan nomor yang bukan biasanya.
Konfirmasi dapat dilakukan dengan cara:
- Screenshot nomor dan foto yang dipakai si orang tak dikenal, dan konfirmasi ke orang yang sebenarnya, apakah itu adalah nomor dia atau bukan. Tentunya konfirmasi melalui nomor yang biasa dipakai untuk saling berkomunikasi.
- Jika sudah terlanjur bercakap-cakap dan mengarah kepada pinjam uang, minta ditransfer, atau modus lainnya yang bisa membuat kita "kalah" sehingga takut salah kalau permintaannya tidak dipenuhi, lebih baik video call dulu untuk memastikan kalau orang itu bukan orang yang lain yang menyamar sebagai si A, si B, atau yang lainnya.
Untuk orang yang nama dan fotonya dipakai oleh si penyamar, sebaiknya tenang-tenang saja tidak perlu panik. Jika perlu, atur ulang settingan medsos agar foto profile tidak dapat dilihat oleh orang lain yang tidak terdaftar sebagai follower kita.
Namun demikian, sekarang ini adalah jaman semua bisa jadi orang "terkenal" karena Internet. Selain itu, ada kemungkinan memang medsos kita diminta terbuka untuk umum karena pekerjaan kita memang mengandalkan medsos. Maka terimalah keadaan itu dan tidak perlu panik jika ditemukan foto dan nama kita dipakai oleh orang lain untuk menyamar.Â