Kemampuan menganalisa sangat penting dalam bisnis. Menganalisa sesuatu pasti tidak lepas dari data. Tanpa data dan informasi, bagaimana analisa dapat dilakukan? Bagaimana pula keputusan yang tepat dapat diambil.
Contoh, untuk mengurangi pengeluaran, harus ada data yang valid mengenai itu, tidak bisa berdasarkan omongan lisan saja. Untuk menentukan target penjualan harus didukung data-data yang sesuai. Data-data tersebut harus disajikan sedemikian rupa agar dapat dianalisa dengan cepat.
Penyajian data untuk analisa berbeda dengan penyajian laporan. Laporan biasanya hanya berupa tabel- table berisi data-data tertentu, dan tidak dapat diubah-ubah baik isi maupun bentuk penyajiannya. Namanya juga laporan.
Sementara untuk keperluan analisa, akan lebih mudah bagi penganalisa jika data-data tersebut dapat dilihat dari "berbagai sisi" tanpa mengubah isinya (angka).
Sebagai contoh data penjualan dapat dianalisa dari sisi sales, customer, data penjualan periode sebelumnya, dari sisi wilayah, dll. Semua itu akan mudah dilakukan jika tampilan data dapat "dibolak-balik" sesuai keperluan, dalam satu layar, dan tanpa tergantung kepada tenaga IT.Â
Dengan demikian penganalisa juga dapat "bermain-main" mencoba membuat beberapa skenario dalam sajian data dalam system analytics yang ada, dan langsung melihat hasilnya. Jika tidak sesuai dengan yang diinginkan, skenario dapat diubah lagi, hingga mendapatkan hasil yang diinginkan. Itulah salah satu teknik menganalisa data.
Kesimpulan, analisa data dalam bisnis adalah sesuatu yang penting, bahkan krusial, yang dapat membantu meningkatkan performa perusahaan, dan penyajiannya pun harus dibuat sedemikian rupa agar dapat melakukan analisa dengan mudah bagi level para pengambil keputusan. Ada beberapa kisah yang saya baca, mengenai bagaimana analisa data mendukung sebuah keputusan, sehingga perusahaan dapat menentukan strategi yang tepat di masa pandemi kemarin, dan terhindar dari kebangkrutan.
 (VRGultom/Data Modeler)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H