Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tinggallah Lebih Lama untuk Mengenal Jakarta

22 Juni 2023   12:58 Diperbarui: 24 Juni 2023   09:55 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Penampilan ondel-ondel meramaikan parade budaya menyambut HUT Ke-496 Jakarta di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (11/6/2023). (Foto: FAKHRI FADLURROHMAN/KOMPAS.ID)

Keesokan paginya saat sarapan, Rani sudah terlihat lebih tenang. Dia bercerita bahwa semalaman dia berdoa supaya bisa balik lagi dengan pacarnya yang semalam memutuskan hubungan secara sepihak. What?!! Waduh, jangan-jangan Tuhan jadi bingung, doa siapa yang harus dikabulkan!

Foto Oleh yohanes budiyanto - flickr.com
Foto Oleh yohanes budiyanto - flickr.com

Waktu berlalu, saya pun pindah dari kost itu. Rani sudah lebih dulu pulang ke rumahnya. Pada akhirnya karena kesibukan masing-masing, kami lost contact.

Hari ini, sekian tahun kemudian, tidak sengaja saya bertemu lagi dengan Rani. Rok mini yang terlalu pendek dan atasan yang terlalu terbuka di bagian-bagian yang tidak semestinya, memperlihatkan bentuk tubuh yang cukup berisi, membuat penampilannya menjadi perhatian. Gaya berpakaian yang tidak praktis untuk angkutan umum. Itulah Rani yang masih sama seperti dulu. 

Menurut ceritanya saat ini dia bekerja di sebuah diskotik dan sudah memiliki seorang anak, tetapi tidak menikah. Tetapi saya tidak lagi merasa risih berdekatan dengan dia dalam bis itu meski gaya berpakaiannya bisa membuat orang yang melihat salah sangka.

Kisah Rani hanya salah satu gambaran anak Jakarta, yang kebetulan saya temui ketika baru pertama kali meniti hidup di Jakarta, dan sempat membuat saya berpikir, "Ini toh Jakarta!".  

Apa yang saya baca di novel-novel dulu, ternyata benar adanya! Kirain cuma cerita fiksi!

Tetapi di kemudian hari ada banyak kisah yang saya temui dan dengar selama hidup di Jakarta. Ada banyak gambaran "anak Jakarta" yang saya temui. Ada yang buruk, ada yang baik menurut penilaian lingkungan dan budaya. 

Ada yang terlalu cuek dan tidak peduli orang lain, tapi banyak juga yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila tanpa harus sok kekota-kotaan atau sok kedesa-desaan. Gotong royong, kepedulian, saling bantu, masih saya temui di lingkaran pertemanan saya.

Saya pernah aktif di beberapa komunitas, pernah juga jadi anak nongkrong walau cuma di caf, pernah jadi anak kost di beberapa tempat bersama dengan orang-orang berlatar belakang macam-macam, pernah ikut berbaur (sebagai relawan) dengan anak jalanan. 

Semuanya membuat mata terbuka. Ternyata ada banyak sisi kehidupan orang Jakarta. Dan semuanya perlu dimanusiakan, bukan di demo atas dasar salah atau benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun