Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

ASEAN "Satu Mata Uang", Mudah, Murah, Aman, dan Praktis!

21 Mei 2023   13:33 Diperbarui: 21 Mei 2023   13:56 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: looyal.id (feepik.com)

Pembayaran dengan menggunakan metoda QR Code, seperti QRIS di Indonesia, tidak dibebani biaya-biaya, seperti misalnya tambahan 3% jika menggunakan kartu kredit, atau biaya transfer antar bank dari negara asal ke negara tujuan. Menurut berita beban-beban biaya seperti itu tidak ada. Jadi tentu selain praktis, biaya jadi lebih murah. Mudah-mudahan ratenya juga adalah yang terbaik.

Oh ya, praktisnya juga termasuk, gak usah mikirin kembalian uang. Karena kalau kita di negara asing yang cuma dikunjungi sekali setahun atau lebih jarang, kadang gak ngeh juga dengan nilai uang negara tersebut. Dulu saya pernah mengalami, mau bayar sesuatu ngitung duitnya lama, karena kurang familiar dengan nilai mata uang mereka. Sementara kalau kita kasih uang pecahan besar, ternyata selisih antara yang harus dibayar dengan pecahan besar itu terlalu jauh, sehingga kadang pedagang tidak mau terima juga. Permasalahan ini dapat diatasi oleh QR Code payment karena bayarnya pasti pas sesuai jumlah yang harus dibayar, ditambah tip jika berkenan. 

Jadi jelas, pembayaran dengan menggunakan QR Code yang berlaku se-ASEAN, akan sangat memudahkan, praktis, murah, dan aman. Serasa punya satu mata uang untuk se-ASEAN. Tak perlu lagi membawa USD di sekitar negara ASEAN untuk antisipasi susah nuker mata uang negara tertentu di suatu negara ASEAN. ASEAN "satu mata uang" dengan menggunakan QR Code membuat ASEAN menjadi tuan rumah di regionalnya sendiri. USD di ASEAN, minggir dulu!

Mudah-mudahan QR Code payment ini juga berlaku untuk remittance, yang tentu akan memudahkan para pekerja di luar negaranya masing-masing, yang masih se-ASEAN untuk transfer uang ke negaranya. Murah, praktis, cepat, dan tentunya aman. Jika QR Code belum berlaku untuk remittance (transfer antar negara) pun, saya yakin QR Code payment yang berlaku se-ASEAN akan membuka peluang berlakunya remittance yang murah, aman, dan cepat sampai. 

Karena sistem pembayaran dengan QR Code ini, menandai regional payment connectivity, yaitu saling terhubungnya sistem pembayaran di regional ASEAN. Semoga ide regional payment connectivity ini didukung oleh seluruh negara ASEAN, demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi semua negara ASEAN.  Bravo ASEAN!

Eh rupanya, menurut berita yang disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, pada peluncuran QRIS antar negara, Bank Indonesia bukan hanya akan menyambungkan sistem pembayaran QRIS ke negara-negara ASEAN saja. Tetapi ke seluruh dunia. Hanya saja akan dimulai dari ASEAN dulu. Bahkan sebenarnya, sudah ada kerja sama dengan Jepang juga. Kalau semua itu tercapai, asyik juga. Persiapan kunjungan dinas atau liburan ke luar negeri gak perlu lagi repot cari money changer dulu dan menghitung kira-kira berapa kebutuhan cash di negara yang akan dituju. 

Tapi hati-hati, jangan sampai kebablasan belanja segala macam karena bayarnya tinggal scan. Sistem pembayaran menggunakan QR Code ini tetapi dibayar pake duit lho, cuma jadi lebih praktis, mudah, murah dan aman saja karena tidak perlu bayar-bayar pake uang cash. Jadi tetap tahan diri makan dan belanja di luar negeri, jangan sampai lewat batas budget maximal. Dua jempol buat Bank Indonesia yang sudah mengusahakan kerja sama sistem pembayaran berbasis QR Code yang mendunia ini.

 (VRGultom)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun