Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Konsultan - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler | Teknologi untuk semua orang, maka semua orang perlu melek teknologi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Memaafkan adalah Proses

30 April 2023   00:57 Diperbarui: 30 April 2023   01:01 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: harapanrakyat.com

Untuk hal-hal yang berat, akan butuh waktu dan proses untuk memaafkan. Perlu berdoa mohon pada Tuhan agar dapat memaafkan orang yang bersalah kepadanya.

Seorang kenalan saya, yang dikemudian hari diketahui ternyata diperkosa hingga memiliki seorang anak perempuan, baru bisa menerima anaknya setelah bertahun-tahun. Sekalipun ibu ini membesarkan anak itu, namun ternyata ada kemarahan dan penolakan didalam hatinya yang tersimpan lama walau tidak dilampiaskan secara terang-terangan. Dia baru bisa menerima anak itu dengan sukacita, tanpa rasa sakit hati, setelah dia mengampuni perbuatan orang yang telah memperkosanya. Dan ternyata itu butuh waktu bertahun-tahun.

Demikian pula memaafkan orang yang bersalah tetapi tidak pernah sadar akan kesalahannya dan tidak pernah juga datang meminta maaf. Setidaknya memaafkan orang seperti itu dapat membebaskan diri sendiri dari kepahitan masa lalu, yang disadari atau tidak adalah sebuah beban. Beban yang tidak mau dilepas dan dibawa kemana-mana padahal tidak ada gunanya dan hanya memberatkan langkah saja.

Ada kalanya juga kita tidak dapat mengatakan kepada orang yang bersalah kepada kita,"Saya memaafkan kamu!" Karena belum tentu orang itu tidak merasa ada perbuatannya yang salah. Jangan-jangan malah kita sendiri yang dianggap menempatkan diri sebagai pihak yang benar dan memposisikan orang lain sebagai orang yang salah. Mungkin dalam kasus ini, kita tidak perlu mengungkapkan dengan kata-kata kalau kita memaafkan dia, namun dari dalam hati kita sendiri, kita sudah tuntaskan persoalan dengan orang itu dengan memaafkannya secara pribadi. Outputnya pasti tetap baik karena pada akhirnya kita akan sanggup memperlakukan orang itu dengan baik, sanggup mendoakannya, dan tidak lagi menjadikan orang itu selalu ada di pikiran kita dan menghalangi langkah kita selanjutnya.

Jadi menurut saya, memaafkan dan meminta maaf itu bukan tentang orang lain, tetapi tentang menyembuhkan diri sendiri. Ada kalanya sulit untuk memaafkan, maka bersabarlah dengan diri sendiri dan tetaplah berusaha. Salam Damai!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun