Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Administrasi - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler | Teknologi untuk semua orang, maka semua orang perlu melek teknologi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Memaafkan adalah Proses

30 April 2023   00:57 Diperbarui: 30 April 2023   01:01 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: harapanrakyat.com

Mudahkah Memaafkan?

Tergantung kasusnya. Kalau kasus kecil misalkan tidak sengaja kecipratan air di jalan oleh kendaraan yang ngebut, paling ngedumel selama-lamanya sehari atau mungkin seminggu bagi bagi orang yang gara-gara kecipratan ada efek lanjutan.

Sekian menit, jam, hari, bulan dan tahun baru bisa benar-benar memaafkan tergantung kasusnya. Kalau kasus besar seperti kejadian penganiayaan oleh anak pejabat yang mengakibatkan cidera berat hingga koma, atau kasus Brigadir J yang dibunuh atas perintah atasannya, apa bisa secepat itu memaafkan? Mungkin bukan tidak mau memaafkan, tetapi sulit memaafkan karena efeknya yang berat dan nyambung kemana-mana. Keinginan untuk memaafkan mungkin ada, tetapi kemampuan untuk memaafkan terkadang berat.

Menurut saya, memaafkan adalah sebuah proses, maka bersabarlah ketika orang yang kamu kenal begitu sulit memaafkan. Entah itu memaafkan Anda atau orang lain yang menyakitinya.

Berhak kah kita menghakimi orang yang masih belum bisa memaafkan seseorang atau sesuatu? Rasanya tidak!

Bagaimana kalau Anda dalam posisi korban seperti kasus diatas, akan mudahkah bagi Anda untuk memaafkan? Atau kasus seorang wanita yang diperkosa, akan mudahkah bagi dia untuk memaafkan si pelaku? Bagaimana pula dengan orang sekitar yang sibuk menasehati,"Maafkan perbuatannya" atau "Kamu harus bisa memaafkan!"  atau "Sudahlah maafkan saja karena semuanya sudah terjadi". Padahal beban yang akan dipikul korban akibat kejadian itu bisa jadi seumur hidup.

Kita semua pasti setuju bahwa memaafkan dan meminta maaf itu adalah hal yang baik, namun harus dimengerti juga bahwa proses memaafkan tidak sama bagi setiap orang dan kasus.

Memaafkan dan dimaafkan adalah sesuatu yang akan membebaskan baik bagi korban dan pelaku. Bagi korban, dia akan dapat menerima kenyataan yang ada dengan lapang dada, melepaskan beban dan  memerdekakan diri dari segala pengalaman pahit dimasa lalu. Berani menatap masa depan dan memperjuangkan kehidupan yang lebih baik tanpa bayang-bayang masa lalu. Tidak lagi merasa perlu untuk mengingat pelaku dan perbuatannya . Kalau pun mengingat, hal itu tidak akan lagi menyakitkan bagi dia.

Sementara bagi yang dimaafkan, akan berarti sebuah kesempatan untuk memperbaiki diri. Itu pun bagi orang yang sadar dengan perbuatannya sehingga mau mengakui kesalahan, sanggup meminta maaf, dan  siap dengan segala resiko setelah mengaku salah dan meminta maaf.

Minta maaf bukan berarti bebas dari segala akibat perbuatan. Kalau minta maaf hanya demi dibebaskan dari segala tuntutan, dilupakan dan dihapus kesalahannya seolah tidak pernah terjadi apa-apa, itu namanya tidak ada ketulusan alias munafik. Lain soal kalau korban memaafkan dan "menghapus" segala kesalahan dengan kesadaran sendiri tanpa tuntutan apapun. Minta maaf itu justru siap dengan segala resiko, termasuk resiko tidak dimaafkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun