Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Administrasi - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler | Teknologi untuk semua orang, maka semua orang perlu melek teknologi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mudik Gratis, Aman, Nyaman, dan Tenang

15 April 2023   23:59 Diperbarui: 16 April 2023   00:14 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: auto2000.co.id

Lebaran sebentar lagiiii....

Lagu Bimbo dengan syair tak lekang waktu dan musik yang masih dan selalu enak didengar.

Dari jaman dulu sampai sekarang Lebaran di Indonesia selalu identik dengan mudik ke kampung halaman dimana keluarga besar berada. Buat yang gak punya kampung lagi, tentunya tidak ada lagi acara mudik. Meskipun kampung halamannya masih ada, namun jika disana sudah tidak ada lagi keluarga dekat yang tinggal, maka mudik rasanya kurang afdol. Bahkan mungkin tidak bisa dikatakan mudik.

Lebih tepat disebut  wisata kampung halaman dengan cara singgah sebentar ke kampung halaman, melihat-lihat sawah ladang milik mantan tetangga, berkunjung ke mantan tetangga sambil berkeliling bernostalgia. Atau paling parah ya mudik-mudikan ke Kampung Rambutan atau Kampung Melayu di Jakarta. Yang penting mudik ke "kampung" ha..ha..ha..

Mudik, biasanya tujuannya adalah bertemu orang tua atau keluarga yang dituakan yang tinggal terpisah dari kita. Atau kembali ke rumah keluarga di kampung halaman. Rumah di kampung yang mungkin lama ditinggalkan karena para pemiliknya merantau ke kota-kota lain, sementara orang tua pun sudah tiada. Atau ada juga perantau yang membangun rumah di kampung sebagai tempat pertemuan keluarga. Rumahnya sendiri, sehari-harinya hanya ditunggui orang sekampung yang dibayar untuk menjaga rumah.

Tradisi mudik ini sebenarnya bukan cuma ada di Indonesia. Di Philippine, orang "kota" wajib mudik ke kampung halaman menjelang hari raya orang kudus umat Katolik. Mereka pulang untuk ziarah ke kuburan keluarga dan mendoakan arwah-arwah keluarga dan leluhur. Kantor-kantor pun tutup selama beberapa hari. Di Amerika ada hari raya thanksgiving, dimana seluruh keluarga berkumpul bersama. Teman-teman saya dari Eropa, biasanya mudik di bulan Desember untuk merayakan Natal bersama keluarga.

Apapun itu, mudik biasanya membutuhkan waktu perjalanan beberapa jam entah itu naik pesawat, kapal laut, bis, atau membawa kendaraan sendiri. Yang tadinya mudik sendirian, beberapa tahun kemudian menjadi berdua dan kemudian bertiga, berempat, dst. Sampai pada akhirnya gak pake mudik lagi tapi dimudiki alias dikunjungi oleh anak cucu.

Program mudik bersama,  yang gratis pula, menurut saya adalah program yang sangat bagus, karena hal-hal berikut:

  • Mengurangi kemungkinan macet

Dengan mudik bersama apalagi gratis, mengurangi arus kendaraan lalu lintas. Yang dulu biasa mudik sekeluarga menggunakan motor, sekarang bisa mudik gratis menggunakan bis yang disediakan penyelenggara mudik gratis. Salah satu pengusaha UMKM jahitan baju di daerah saya malah sudah sejak lama sebelum ada program mudik gratis, memberangkatkan para karyawannya yang berasal dari kampung yang sama, dengan mobil yang diusahakan oleh pemilik usaha. Waktu mudiknya pun sebelum puncak arus mudik, sehingga mereka terhindar dari resiko kemacetan lalu lintas.

  • Lebih aman

Suatu kali, saya pernah ikut arus mudik dengan membawa kendaraan sendiri menuju Jogja. Tujuan kami bukan mudik, tetapi hanya berlibur memanfaatkan libur lebaran. Saat itu belum ada program mudik gratis. Di jalan kami terjebak macet. Sambil menunggu macet kami bisa keluar mobil dulu menghirup udara segar. Pemandangan para "biker" membawa anak kecil didepan, sementara dibelakang (dibonceng) istri menggendong satu anak yang lain sambil membawa beberapa tas. Pemandangan yang membuat saya berpikir. Kondisi macet kaya gini, mungkin bisa jadi alasan para pengguna jalan untuk istirahat walau stand by di kendaraan. Tapi rasa lelah pasti ada. Bagaimana kalau salah satu dari mereka ketiduran. Kan bahaya. Entah tasnya ada yang terjatuh, anak yang didepan ketiduran sehingga pengemudi harus extra hati-hati mengendarai motornya. Serba bahaya. Tapi orang Indonesia nampaknya punya jiwa petualang yang tinggi sehingga nyerempet-nyerempet bahaya pun tetap dilakoni. Program mudik gratis ini mengurangi kenekatan mudik sekeluarga menggunakan motor.

  • Mengurangi kelelahan

Mudik gratis ramai-ramai dalam satu kendaraan, berarti bisa tertidur sejenak melepas lelah di dalam kendaraan, sementara pengemudi cukup dua sampai empat orang saja bergantian mengemudi. Kalau pengemudi ngantuk, penumpang pun bisa mengingatkan dan  "menjaga" misalkan dengan mengajak mengobrol, atau diantara penumpang sendiri membuat "keributan" misalnya karaokean bareng, membuat permainan-permainan, dsb. Sehingga pengemudi pun tidak jadi ngantuk.

Sebagai peserta mudik gratis bersama, apa yang harus dipersiapkan?

  • Pastikan Anda tidak salah jadwal

Selain merugikan diri sendiri, Anda juga mungkin saja merugikan orang lain karena mengambil slot yang semestinya bisa dipakai orang lain

  • Datang maximal 30' sebelum waktu keberangkatan atau sesuai yang ditentukan oleh penyelenggara

Jangan membuat penumpang lain menunggu. Mana tahu ada hal-hal yang harus diurus dulu, entah itu masalah administrasi, entah itu pengarahan-pengarahan dari penyelenggara, doa bersama sebelum berangkat, dan persiapan-persiapan keberangkatan lainnya

  • Bawa barang secukupnya, maksimal sesuai yang ditentukan

Jika jatah barang bawaan masing-masing penumpang adalah 10 kg, janganlah membawa lebih sekalipun Anda bisa mendapatkan fasilitas lebih, mungkin karena supirnya ternyata orang yang Anda kenal. Jangan pula berdalih, bahwa bagasinya cuma 10 kg, tetapi barang bawaan yang dibawa ke tempat duduk bertumpuk-tumpuk membuat penumpang lain tidak nyaman. Lebih baik gunakan jasa pengiriman barang untuk mengirimkan barang ke kampung.

  • Jika kendaraan yang digunakan adalah bis, ingatlah untuk tidak memiringkan senderan terlalu ke belakang agar penumpang di belakang tidak terganggu.
  • Jaga Kebersihan
  • Jangan meludah didalam bis, dan jangan membuang sampah didalam bis, sekalipun ada petugas kebersihan, dan sebaiknya membawa tempat minum sendiri agar tidak memproduksi terlalu banyak sampah botol plastik didalam bus.
  • Pakai masker jika Anda sedang sakit dan jangan lupa membawa obat-obatan pribadi
  • Istirahat Pengemudi

Saat bis berhenti untuk beristirahat, sebaiknya keluar dari dalam bis untuk menghirup udara segar dan menggerakan badan agar peredaran darah lancar.

  • Pakai penutup telinga sebagai antisipasi kalau-kalau ada yang mendengkur
  • dst

Dan yang tidak kalah penting, lengkapi diri Anda dengan asuransi jiwa yang mengcover kecelakaan atau kematian.

Orang Indonesia mungkin masih banyak yang belum terbiasa berasuransi dan menganggap kalau berasuransi itu seperti mempersiapkan diri untuk sesuatu yang buruk. Padahal tujuannya untuk antisipasi. Resiko bisa terjadi kapan saja. Pikirkan keluarga yang tergantung kepada Anda secara finansial. Apa jadinya kalau dalam perjalanan terjadi sesuatu dan secara keuangan Anda dan keluarga belum siap. Tidak mudah loh menjual asset. Selain itu, asuransi jiwa adalah suatu bentuk tabungan persiapan kita pulang ke akhirat. Di akhirat mungkin kita tidak butuh uang, tetapi orang-orang yang kita tinggalkan di dunia ini, tetap perlu uang untuk bertahan hidup. Warisan biasanya tidak bisa langsung diuangkan, tetapi asuransi jiwa adalah asset yang paling cepat cair. 

Perjalanan mudik Anda akan lebih tenang dengan mempersiapkan asuransi kalau-kalau terjadi sesuatu dengan Anda dan keluarga dalam perjalanan.

Selamat mudik dengan aman, nyaman, dan tenang. (VRGultom)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun