Bandingkan jika kita menanyakan sebuah topik kepada beberapa orang. Jawabannya bisa berbeda-beda, sementara intinya bisa sama bisa juga berbeda tergantung pengertian dan intelektualitas seseorang. Semua contoh-contoh jawaban ini dapat dijadikan bahan untuk mempelajari sesuatu, hingga polanya ditemukan.
Jika pola sudah dapat ditentukan, maka prediksi jawaban dari sebuah pertanyaan dapat dikeluarkan.
Untuk pola yang lebih mendekati pada kenyataan, tentunya dihasilkan dari banyak contoh kombinasi pertanyaan dan jawaban. Nah, bagian inilah yang dilakukan oleh mesin.
Jadi bukan mesinnya yang pintar. Tetapi manusia yang membuat mesin itu dapat menampilkan jawaban-jawaban yang mendekati.
Meskipun para ahli mencanangkan istilah mesin pintar, telepon pintar, robot pintar, sebenarnya itu hanyalah istilah untuk mesin yang sudah diprogram untuk melakukan suatu tugas tertentu. (VRGultom)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H