Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Refreshing Bersama dengan Outing Kantor

26 Desember 2022   20:34 Diperbarui: 28 Desember 2022   00:17 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerja...kerja...dan kerja, itulah secara kasat mata yang terlihat dari keseharian seorang pegawai. 

Untuk para karyawan yang sehari-hari mengerjakan tugas rutin yang sudah jelas step by step-nya, mungkin bekerja tidak terlalu membawa diri kepada rasa stres. Tetapi untuk para pekerja yang terbiasa dengan deadline, dituntut untuk menyelesaikan masalah bahkan untuk sesuatu hal yang belum tahu, berhubungan dengan client dengan segudang masalahnya, stres mudah timbul kapan saja. 

Apalagi kalau sampai nyaris tak ada jam kerja. Jam kerja resmi sih ada, tetapi tuntutannya kan pekerjaan selesai sesuai deadline. Kalau sudah begitu yang namanya bekerja sesuai jam resmi tidak berlaku lagi. Walau mungkin pulang kantor tepat waktu, tapi belum tentu sampai di rumah berhenti bekerja.

Dalam kasus seperti itu, outing kantor tentu sangat perlu dan akan sangat membantu. Sejenak melepaskan diri dari segala permasalahan pekerjaan. Liburan sendiri kan bisa?! 

Betul, tetapi masalahnya kalau liburan sendiri, pekerjaan harus benar-benar beres dulu, atau minimal sudah mendelegasikan tugas kepada pengganti sementara. 

Selain itu, bisa-bisa liburan tidak tenang karena bolak balik dihubungi client atau bos. Kadang malah ada orang yang enggan mendelegasikan tugas kepada pengganti sementara, karena mungkin ada rasa insecure takut pekerjaannya diambil alih beneran.

Salah satu cara untuk refreshing adalah outing kantor. Walau mungkin tidak mengambil jam kerja, tetapi setidaknya bisa dijadikan sebagai sesuatu yang "wajib". Masih ada kemungkinan menolak sih dengan alasan pekerjaan atau hal lain, tetapi tentunya tiap orang akan punya beban untuk ikut. 

Selain sekedar refreshing, outing kantor juga  dapat mempererat hubungan antar karyawan. Karena sejenak kita ditarik keluar sehingga hidup tidak melulu tentang pekerjaan, persaingan di kantor, dan ambisi masing-masing dalam hal pekerjaan yang kadang-kadang menimbulkan gesekan. 

Jika keluarga boleh ikut, outing juga dapat mempererat hubungan dengan saling mengenal satu sama lain lebih dalam lagi. Kalau sebelumnya hanya mengenal seorang teman sebagai pekerja atau bos yang tidak mau tahu masalah anak buah, mungkin dengan outing bersama, anak buah jadi tahu sisi lain si bos tersebut.

Oh ternyata dia seorang bapak yang penyayang, oh ternyata dia seorang suami yang perhatian pada istrinya, oh ternyata dia punya beban lain selain pekerjaan makanya dia selalu ketus, dst. Semua itu akan mengarah kepada saling pengertian.

Ada beberapa kali outing kantor yang pernah saya alami. Dari yang seluruhnya dibiayai kantor atau patungan sebagian dan sisanya disubsidi kantor. Ada yang diusulkan sendiri oleh karyawan, dan ada juga yang sudah diatur oleh para atasan dan karyawan hanya tinggal ikut saja. Semuanya menarik dan menambah pengetahuan saya mengenai sifat rekan-rekan kerja yang kemudian membuat saya lebih mudah mengerti mereka.

Outing yang paling menarik adalah ketika kami pergi kemping ke luar kota. Seluruh kantor diwajibkan ikut bahkan bagi yang tidak ikut diharuskan membuat surat pernyataan setuju untuk tidak dapat mengikuti outing selanjutnya. 

Hal ini berlaku bagi karwayan yang sehat dan tidak sedang hamil. Bayangkan camping tidur di tenda, dan itu semua berlaku bagi karyawan segala umur. Buat yang muda-muda sih asyik-asyik aja. Buat yang sudah berusia kurang muda apalagi yang tidak berjiwa muda, nampaknya itu menjadi beban. 

Apalagi ada kegiatan hiking segala, walaupun hikingnya menurut saya ringan saja. Cuma menelusuri rel kereta yang sudah tidak dipakai, masuk ke hutan dan sampai lagi di area tenda. Tidak semua orang menyukainya, tapi mau tidak mau harus dibawa happy. 

sumber: adelinesseamoose.com
sumber: adelinesseamoose.com

Karyawan dari semua cabang berkumpul bersama dalam satu tempat melakukan kegiatan yang sama selama tiga hari. Rasanya akan cukup membuat jiwa raga segar kembali. Tidak jarang terjadi cinlok he..he..he. Itulah outing kantor di perusahaan dengan jumlah karyawan cukup besar, mungkin ada sekitar 100 orang.

Selanjutnya outing di perusahaan konsultan yang jumlah karyawannya tidak terlalu banyak, paling banyak 10 orang saja. Biasanya kami dapat mengusulkan jenis kegiatan, kemana perginya, atau bahkan kami sendiri yang diminta mencari ide dan tempat. Di sini kami boleh membawa keluarga dan juga salah satu client kami yang merupakan key person. 

Waktu itu sih, karena merasa sudah dekat saja dengan key person ini, dan kebetulan pekerjaan kami lebih banyak dihabiskan di tempat client daripada di kantor kami sendiri. 

Cukup menarik karena kami pergi "berlayar" seharian menyewa yacht. Masing-masing orang memilih makanan apa yang hendak dibawa untuk kami makan selama seharian bersama. 

Dalam prosesnya, awalnya semua orang bersemangat membawa makanan khas dari negaranya masing-masing. Kebetulan saat itu saya bekerja di perusahaan yang personilnya berasal dari berbagai macam negara. Bahkan ada yang menawarkan "terlalu" banyak. Yang lain sih setuju-setuju saja tidak ada yang keberatan. 

Tetapi begitu H-1, mulailah muncul pembatalan-pembatalan he..he..he. Ternyata skill perencanaan yang baik berguna dalam segala bidang kehidupan. Belum lagi yang saling telpon-telponan, minta tolong dibawakan ini dan itu, apakah sudah ada yang membawa ini dan itu, ngajak belanja bareng, dst. Prosesnya ini yang seru. Dengan mempersiapkan semuanya sendiri, jadi menambah keakraban. Tidak ada gengsi minta tolong dengan rekan kerja. 

Pada hari H, yang sibuk mempersiapkan hidangan yang kami bawa, pasti para istri karyawan. Yang mungkin kebingungan berada diantara rekan-rekan kerja suaminya. Daripada mati gaya, maka mereka mencari-cari apa yang bisa dikerjakan. Yang karyawan sih biasanya santai-santai saja menikmati hidup. 

Outing bersama client? Seru juga. Kami menyewa vila di luar kota, tidur berdesak-desakan, mempersiapkan acara bersama, masak-masak bersama. Seru!! Jadi tahu siapa-siapa yang egois, siapa-siapa yang bisa senasib sepenanggungan he..he...he.

Outing dengan client bisa mencairkan suasana yang tegang akibat pekerjaan, karena pada dasarnya semua bisa diselesaikan dengan komunikasi yang baik. 

Apapun acaranya, outing kantor selalu seru dan membuat jiwa raga kembali fresh. Selalu ada cerita setelah outing. Membuat dunia kerja tidak cuma sekedar kerja kerja dan kerja saja. (VRGultom)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun