Mendapat reminder tagihan rutin padahal sudah membayar? Kok bisa ya, padahal sekarang jaman otomatisasi. Harusnya kalau sudah bayar tidak perlu ada reminder tagihan lagi. Idealnya sih begitu. Tetapi kenyataannya?
Ada kemungkinan bagian admin belum menyelesaikan tugasnya menandai data-data pelanggan yang sudah membayar sementara bagian penagihan juga harus melakukan tugasnya. Maka terjadilah seperti itu.Â
Data pembayaran terpisah sendiri, sementara data tagihan belum di-update. Komunikasi antar bagian terlihat kurang nyambung. Itu kalau jaman dulu, jaman belum menggunakan komputer, dan segala sesuatunya masih dicatat manual. Atau sudah menggunakan komputer tetapi hanya sekedar pindah catatan dari kertas/buku ke komputer words atau excel.
Di jaman digital juga sama, pekerjaan itu tidak hilang. Hanya saja prosesnya tidak dilakukan manual tetapi dapat dilakukan dengan proses komputer alias dirobotkan. Tetapi kok tidak otomatis terupdate?
Ada beberapa kemungkinan mengapa data pembayaran dan data penagihan seperti tidak saling terhubung atau tidak sinkron.
Proses komputer dibagi-bagi ke dalam modul-modul terpisah yang (seharusnya) saling berkomunikasi dan saling terhubung.Â
Ibarat puzzle yang terpisah-pisah namun di satu titik mereka dapat disatukan membentuk informasi sesuai kebutuhan.Â
Dalam contoh kasus mengenai pembayaran tagihan rutin ini, setidaknya ada modul penagihan dan modul pembayaran. Modul tagihan berisi data-data pelanggan, periode penagihan, tanggal jatuh tempo, jumlah tagihan, dan status pembayaran.Â
Data-data itu dihasilkan dari data pelanggan, data kontrak, dan riwayat pembayaran sebelumnya. Sementara status pembayaran pada bulan penagihan berjalan, pada awalnya adalah kosong atau ditandai "belum lunas".