Entah kenapa pula para sales senang menyebutkan namanya, dalam setiap pembicaraan baik lisan maupun tulisan, daripada menggunakan kata ganti orang pertama untuk menunjuk ke dirinya sendiri. Apakah supaya lawan bicara mengingat namanya atau ada alasan lain.Â
Saya tidak tahu. Yang jelas, menurut saya, orang dewasa menyebutkan nama untuk menunjuk ke dirinya sendiri dalam suatu pembicaraan, menimbulkan kesan kurang dewasa. Apalagi kalau yang bicara laki-laki, terkesan kurang laki-laki.Â
Namun demikian, saya mencoba beradaptasi dengan pergeseran sapaan mba/mas menjadi kakak ini. Kalau dalam bahasa text, diseberang sana menyapa dengan sebutan "Kak", maka saya juga akan menyapa dengan sebutan yang sama, walau sering juga kelepasan menyebut mas/mba.Â
Namun jika saya yang mengawali pembicaraan, mengirim pesan kepada orang yang belum dikenal atau baru kenal tetapi belum pernah ketemu, dan belum pernah melihat penampakannya, maka biasanya saya akan menuliskan Bapak/Ibu. Itu pun kalau dari nama kurang meyakinkan apakah laki-laki atau perempuan.Â
Jika sudah tahu perempuan, biasanya saya akan menulis "Ibu", sedangkan untuk laki-laki saya akan menulis "Bapak". Kalau ternyata di sebrang sana keberatan dengan sebutan itu, biasanya mereka akan mengatakan,"Panggil nama saja!". Tidak apa-apa. Masih lebih baik daripada menyapa orang tua dengan sapaan "Kak" Â (VRGultom)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H