Rumah jadi penuh oleh barang-barang "baru" yang tidak terpakai karena memang tidak dibutuhkan. Tumpukan dus belanjaan yang belum sempat dibuka memenuhi kamar, bahkan sampai lupa barang apa saja yang sudah dimiliki di rumah. Akibatnya lagi, ada kemungkinan membeli barang yang sama saking tidak ingat sudah pernah membeli barang itu dan belum sempat dibongkar.
Bersih-bersih rumah pun bisa jadi tambah ribet dan makan waktu karena rumah terlalu penuh barang. Lemari bisa cepat rusak karena kelebihan beban. Mencari barang pun jadi tambah susah. Belum lagi resiko barang rusak karena kurang perawatan. Barang, baik dipakai atau tidaK, akan cepat rusak jika tidak dirawat dengan baik.
Ada bagusnya jika setiap beberapa waktu sekali alokasikan waktu untuk mensortir barang-barang yang tidak lagi digunakan atau tidak disukai lagi. Barang-barang itu bisa disumbangkan atau dijual di lapak-lapak barang bekas.Â
Sekarang ini, dengan adanya online shopping centre, setiap orang dapat menjual barang, baik baru maupun bekas yang masih bagus dan layak pakai.Â
Barang Elektronik: Belinya Mahal, Jualnya Terlalu Murah
Untuk barang elektronik, sebaiknya pertimbangkan untuk membeli barang hanya yang fitur-fiturnya dibutuhkkan. Barang canggih jika tidak terpakai karena memang tidak butuh, tidak ada gunanya juga.Â
Beli smartphone yang dapat dipakai di dalam air, padahal berenang di kolam renang saja tidak bisa, ya tidak akan ada gunanya fitur itu.Â
Selama teknologinya up to date, saya rasa tidak mengapa membeli barang elektronik yang dengan fitur-fitur yang sesuai kebutuhan saja. Bukan sesuai diskon atau demi gengsi atau prestise.
Barang elektronik ini kalau kita beli harganya bisa mahal sekali, namun sekali kita jual lagi walau belum lama dipakai, harganya menjadi "terlalu" murah. Alasannya, teknologi terbaru sudah datang lagi. Ya, teknologi memang berkembang sangat pesat.
Karena itu juga sebaiknya jangan "menyimpan" barang elektronik terlalu lama. Rata-rata 2-3 tahun cukup. Karena itu tadi, teknologinya berkembang dengan pesat.