Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kelana Masa Depan Bagi Jiwa yang Penuh Cita-Cita

2 Desember 2022   00:27 Diperbarui: 2 Desember 2022   00:34 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelana masa depan. Kalimat ini hanya bisa dicerna dengan baik oleh orang-orang yang  "masih" punya cita-cita untuk masa depannya. Ada hal yang ingin diraih dengan mempersiapkan diri sejak kemarin dan hari ini hingga cita-cita tercapai.

Berapa lama sudah saya terdaftar di Kompasiana. Ternyata sudah lama, tetapi belum banyak tulisan-tulisan saya, karena menulis seadanya waktu saja. Lantas apa yang diharapkan dari yang sudah saya lakukan? 

Suatu saat saya ingin dikenal sebagai seorang penulis yang tiada matinya. Seperti pengarang-pengarang jaman baheula yang sudah tiada sejak puluhan tahun lalu namun nama dan karyanya masih hidup hingga sekarang. Apa bisa ya dengan menulis seadanya, sesempatnya bisa mencapai cita-cita itu? 

Tapi minimal saya punya mimpi. Dan prinsip saya:

Kalau mimpi harus yang bagus-bagus, karena kalau yang jelek-jelek, itu namanya bukan bermimpi, tetapi lebih tepat disebut mengeluh!

PR saya adalah mewujudkan mimpi itu menjadi sebuah cita-cita. Cita-cita yang harus dipersiapkan sejak sekarang dengan disiplin. Bagaimana mempersiapkannya? Belajar menulis dengan lebih banyak menulis. Tentunya dengan lebih banyak membaca juga. Mempunyai target, apa yang akan ditulis, berapa banyak artikel yang harus dihasilkan dalam sebulan, dst. Dan target itu harus dikejar dengan cara dilakukan, bukan sekedar diingat dan tiap hari berasa punya hutang, tetapi tidak dilakukan.

Kelana masa depan, berjalan ke masa depan. Yang artinya dalam perjalanan itu, usia pun bertambah. Berapa batas usia seseorang boleh punya cita-cita? Tidak ada. Yang jelas cita-cita itu hanya dimiliki oleh jiwa-jiwa muda yang selalu bersemangat, yang penuh sukacita, yang tidak berlindung dibalik berbagai macam alasan seperti sibuk, sudah tua, gaptek, dst. 

Lihatlah Pak Tjiptadi dan Ibu Lina yang secara usia sudah tua, namun tidak diragukan lagi kalau mereka sangat berjiwa muda dengan tidak pernah berhenti berbagi pengalaman hidup melalui tulisan-tulisannya yang sarat makna.

Kompasianival, baru dua kali saya ikut menghadirinya. Selalu ada pencerahan yang saya dapat dari setiap sesi yang saya ikuti, yang membuat saya sadar, masih banyak hal yang belum saya tahu, masih banyak hal yang perlu saya pelajari, dan ternyata banyak hal juga yang ingin saya bagikan lewat tulisan. 

Kesadaran yang membuat hidup lanjut lagi karena jiwa muda yang kembali bangkit. Jiwa yang penuh cita-cita. Ikut Kompasianival memang membuat semangat yang redup kembali menyala. 

Terbayang lagi terakhir kali ikut menghadiri Kompasianival, saya bertemu dan berkenalan dengan seorang wartawan dari daerah yang baru pindah ke Jakarta, yang kemudian menjadi teman baik. Juga bertemu dan berkenalan dengan kompasioner Martha Weda yang tulisan-tulisannya ringan dan enak dibaca. Kalau tidak salah, waktu itu beliau bilang dia lebih banyak menulis puisi, tetapi ternyata tulisan-tulisannya yang bukan puisi pun T.O.P BGT alias top banget!  

Inspirasi bisa datang dari mana saja. Dari pembicara di forum, orang-orang yang tampil di atas panggung, atau dari sesama peserta yang ngobrol bareng. Mari berkelana ke masa depan agar dapat menentukan apa yang harus dilakukan hari ini untuk sampai ke masa depan yang diinginkan!  

(VRGultom)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun