Mungkin dalam penggunaan sehari-hari kita tidak dapat berbahasa Indonesia yang baku, karena bagaimanapun, dalam komunikasi tujuannya adalah saling mengerti satu sama lain apa yang disampaikan dalam perbincangan. Namun dalam hal-hal yang formal seperti menulis artikel, buku, blog, atau penyampaian lisan seperti pidato, membawakan acara, dan penuturan didepan umum lainnya yang sifatnya formil, sebaiknya tetap menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan mengurangi penggunaan bahasa gaul, yang tidak semua orang mengerti. Namun demikian, jika ingin pesannya sampai kepada audien, gunakanlah bahasa yang mereka mengerti. Contoh, dalam acara-acara khusus orang Batak, buku acara dan pidato-pidato yang disampaikan, akan lebih baik menggunakan bahasa daerah. Demikian pula dengan acara-acara suku lain. Pertama, mungkin bahasa itu yang lebih dimengerti dan pas untuk acaranya. Kedua, agar tidak menghilangkan ciri khas daerah tersebut. Toh yang berkumpul pasti orang-orang dari daerah yang sama dan berbahasa sama. Sekalipun saat ini sudah banyak perkawinan campur antar suku dan banyak anak-anak muda yang tidak lagi menguasai bahasa daerah.Â
Intinya, agar tidak kehilangan fungsi sebenarnya sebagai alat komunikasi, gunakanlah bahasa yang dimengerti secara umum oleh kebanyakan orang dalam setiap situasi dan kondisi. (VRGultom)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI