Bagaimana jika usia sudah bukan lagi usia emas? Alias menuju masa-masa pensiun atau bahkan sudah pensiun? Tentu gaya hidup "bagaimana nanti" tidak lagi berlaku.Â
Kalau anak muda, "gimana nantinya" masih ada harapan mendapatkan pekerjaan baru. Kalau usia pensiun, sudah bukan masanya lagi dicari-cari untuk mengisi lowongan pekerjaan tertentu.Â
Kalaupun usaha sendiri atau punya skill yang jarang orang punya, tenaga sudah berkurang dan hanya orang-orang yang tahu saja yang akan menghubungi untuk menawarkan pekerjaan.
Jadi jelas, persiapan keuangan di masa pensiun itu penting dilakukan sejak muda, di saat urusan pekerjaan masih aman dan jiwa raga masih produktif menghasilkan uang.
Tapi gimana ya, gaji masih gaji fresh graduate alias pas-pasan?
Sampai kapan pun penghasilan akan terasa pas-pasan jika tidak diatur. Apalagi jika hanya mengikuti gaya hidup lingkungan sekitar tanpa tahu tujuan hidup sesungguhnya.Â
Tetangga ngomongin barang branded, ikut-ikutan beli. Tetangga ngomongin jalan-jalan ke luar negeri seminggu 3 kali, ikut-ikutan juga menjadikan itu sebagai gaya hidup standar.Â
Jika itu yang terjadi, sampai kapanpun Anda tidak akan bisa menyisihkan uang untuk hal-hal yang perlu seperti menabung, berasuransi, atau berinvestasi.Â
Anda yang tahu berapa penghasilan Anda saat ini, jadi Anda sendiri yang dapat mengaturnya.Â
Bukan gaya hidup yang menentukan kondisi keuangan, tetapi kondisi keuangan yang menentukan gaya hidup seperti apa yang seharusnya dianut pada saat itu. Berikut contoh alokasi keuangan bulanan ala saya: