"Waduh bagaimana kalau saya kecolongan data?" Kata seorang teman yang cemas karena nama dan alamat emailnya tersebar keluar.
Lantas saya katakan, "Kecolongan data gimana?"
"Orang lain nanti bisa login dan baca email saya di gmail!"
Gimana ceritanya hanya dengan tahu nama dan alamat email lantas bisa login dan baca isi email orang lain? Padahal teman ini cukup berpendidikan dan pekerjaannya juga lumayan, bukan sekedar pekerjaan administrasi yang banyak orang bisa.Â
Pekerjaannya membutuhkan keahlian khusus, sehingga saya menggolongkan beliau ke kelompok kerah putih tingkat tinggi.
Rupanya dia khawatir dengan fitur "remember" di HP, laptop, dan perangkat lain yang memungkinkan pengguna untuk tidak perlu mengingat password dan kata kunci lain di kepala.Â
Fitur ini, buat saya pribadi, adalah fitur yang dibutuhkan di zaman sekarang ini. Mengingat segala sesuatu sekarang menggunakan password, PIN, yang harus diingat di luar kepala.Â
Kalau cuma PIN ATM yang diingat gak masalah, tapi kenyataannya sekarang banyak hal harus diingat, sehingga rasanya sulit untuk hanya sekedar menyimpan di memori otak.Â
Ada password marketplace, ada password mobile banking, password email, password ATM, password aplikasi keuangan lain, password aplikasi kantor, dan macam-macam lagi.
Setelah saya jelaskan bahwa tidak mungkin orang lain bisa login ke akun emailnya hanya karena dia sudah set fitur "remember" di HP-nya, dan memintanya untuk tes di gadget temannya hanya dengan memberitahu nama dan alamat email, dia tidak lagi menjawab, tetapi mulai dengan kekhawatiran lain. "Data-data seperti itu kan bisa dijual", menurut dia seperti itu.