Kami pun, teman-teman yang sering mengunjunginya tidak memperlakukan dia sebagai orang yang "tidak normal".Â
Buat kami, orang-orang seperti Susan merupakan seorang yang spesial atau berbeda secara fisik karena harus menggunakan alat bantu dalam aktivitas sehari-hari. Sementara kebanyakan orang dapat bergerak ke mana pun tanpa alat bantu apapun.Â
Sangat wajar jika dia pun ingin memiliki banyak teman. Namun sekali lagi, seharusnya dia juga bisa mengerti jika persahabatan itu dibangun sedikit demi sedikit dan bukan atas dasar kasihan.
Bagaimana dengan penyandang disabilitas di Indonesia?
Menurut saya, ada banyak hal yang harus ditingkatkan di Indonesia tidak hanya untuk kebutuhan penyandang disabilitas tetapi juga secara umum.Â
Infrastruktur jalanan, gedung-gedung dan fasilitas umum yang kurang memadai, membuat para penyandang disabilitas sangat riskan untuk keluar rumah sendirian tanpa pendamping.Â
Belum lagi, perlakuan masyarakat terhadap mereka. Masih banyak orang yang cenderung memandang kasihan pada mereka tanpa berusaha membangun hubungan sebagai sesama manusia.
Sama dengan jika kita berteman dengan orang-orang lain yang normal secara fisik. Yah, menurut saya mereka pun harus bisa mandiri dengan dukungan masyarakat sekitar.
Bagaimana caranya?
Setidaknya buatlah mereka juga yakin pada mimpi-mimpi yang ingin mereka capai. Kekurangan fisik bukan halangan. Jangan mengasihani mereka dengan cara yang kurang benar.Â