Apa bedanya bekerja bersama dan untuk boss bule (western) dengan bekerja bersama dan untuk boss sesama orang Indonesia atau Asia?
Dari sisi budaya kerja, yang saya alami, ternyata berbeda.Â
Boss bule lebih disiplin masalah waktu dan juga tahu menghargai waktu orang lain. Disiplin dalam arti waktunya kerja ya kerja, waktunya main ya main.Â
Suatu hari, boss bule berkata pada saya, tentang seorang teman yang berasal dari Thailand, di mana si boss mulai khawatir dengan rekan kerja ini karena terlalu sering lembur. Menurut dia, yang diharapkan bukan itu.Â
Justru mereka mengharapkan kehidupan para karyawannya seimbang antara bekerja, bersenang-senang, dan berisitirahat. Dan berhubung saat itu kami semua adalah orang asing di negeri orang lain, maka yang menjadi keluarga kami adalah teman-teman kerja juga. Jadi boss meminta saya untuk mengajak teman saya ini, yang juga wanita, Â untuk sedikit bersantai.Â
Bisa dimaklumi kekhawatiran si boss, karena selama saya bekerja bersama-sama dengan semua anggota team yang dia pimpin, semuanya serba teratur. Anggota team dapat memilih sendiri pekerjaan yang sudah terdaftar dan mengisi berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan itu, di mana mereka sudah menentukan waktu standar untuk menyelesaikan suatu tugas.Â
Jika kenyataannya waktu yang dibutuhkan lebih lama daripada waktu standar yang mereka tentukan, artinya ada sesuatu yang salah. Entah kitanya yang tidak tahu cara mengerjakan yang benar, belum tahu bagaimana mengerjakannya sehingga masih mencari-cari, atau mengerjakan hal lain di saat jam kerja, sementara pekerjaan utama dikerjakan "nanti" di luar jam kerja.Â
Namun, bekerja dengan boss Indonesia atau Asia, rata-rata mereka 'senang' melihat karyawannya lembur. Mungkin sebenarnya bukan senang melihat karyawan lembur, tetapi karena manajemen waktu keseluruhan team kurang baik, maka mau tidak mau menjadi kejar-kejaran dengan waktu.Â
Contoh, manajemen waktu dalam sebuah proyek yang tidak dihitung dengan benar. Biasanya ini berhubungan dengan orang marketing yang menjual produk. Supaya produk dapat terjual, maka mereka menjanjikan waktu implementasi yang cepat dengan harga murah.Â
Nah ini kan artinya melimpahkan akibat kepada team implementasi. Akibat janji-janji manis kepada pelanggan, maka team implementasi harus kerja keras kejar-kejaran dengan waktu, bahkan ada yang sampai tidak pulang beberapa hari.Â