Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Jerawat, Bedakan antara Pengobatan dan Perawatan Kulit Wajah

18 Oktober 2021   21:38 Diperbarui: 19 Oktober 2021   22:47 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wajah berjerawat | Sumber: shutterstock via lifestyle.kompas.com

Setelah menggunakan produk-produk perawatan wajah dari dokter tersebut sebagai tindakan perawatan lanjutan, kulit wajah semakin membaik. 

Dan ketika tidak memungkinkan lagi menggunakan produk dari dokter ini karena pindah kota, tidak ada masalah yang timbul pada wajah. 

Rombongan jerawat benar-benar tidak lagi datang berbondong-bondong bahkan sampai sekarang setelah bertahun-tahun. 

Paling sesekali, mungkin karena kulit wajah kotor, datanglah satu jerawat tanpa diikuti teman-temannya, dan tidak lama kemudian hilang lagi dengan sendirinya.

Rupanya masalah jerawat ini bukan hanya disebabkan oleh jenis-jenis makanan yang dimakan, kebersihan kulit, atau cocok tidaknya bahan-bahan kimia dari kosmetik yang dipakai, atau pubertas. Sebab menurut beberapa sumber, masalah kulit jerawat juga bisa terjadi menjelang menopause yang tentu bukan masa pubertas. 

Makanan-makanan tertentu mungkin dapat merangsang meningkatnya hormon penyebab jerawat, tetapi tentunya seseorang akan sadar jika dia memiliki 'alergi' makanan yang menyebabkan jerawat. Ada banyak orang tanpa pantangan malah tidak mengalami masalah kulit berjerawat. Jadi saya rasa penyebab utama masalah kulit berjerawat bukanlah dari makanan.

Dikatakan oleh beberapa sumber bahwa ada jerawat yang disebabkan oleh fluktuasi hormon, khususnya peningkatan hormon androgen seperti testosteron. Ternyata bukan harga saham, forex, dan emas saja yang berfluktuasi, tetapi hormon dalam tubuh juga.

Beberapa kondisi yang mengakibatkan naiknya level hormone penyebab jerawat diantaranya pubertas, menstruasi, menopause, dan sindrom polikistik ovarium.

Jadi, sebaiknya bedakan antara pengobatan jerawat dengan perawatan kulit wajah. Jika belum tahu apa akar masalahnya sebaiknya segera kunjungi dokter spesialis kulit yang bukan cuman sekadar ahli kosmetik, daripada bereksperimen sendiri dengan berbagai produk yang secara iklan mengklaim efektif menyembuhkan jerawat. (VRGultom)

Referensi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun