Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Administrasi - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler Teknologi untuk semua orang, karena semua orang perlu melek teknologi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Heritage of Toba, Warisan yang Terjaga Secara Adat Istiadat dan Sejarah

26 September 2021   01:02 Diperbarui: 26 September 2021   01:06 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami juga berkesempatan berkunjung ke daerah Karo yang tidak kalah indahnya. Gambar-gambar yang sering nampak di kalender-kalender orang Batak, sekarang nampak di depan mata. Di kemudian hari, saya juga mengunjungi daerah-daerah lain disekitar Toba. Kesan yang saya dapat secara keseluruhan, hanya satu kata: TOP!!

MICE di daerah sekitar Toba? Kenapa tidak?? Keindahan alam sudah mendukung. Tinggal fasilitas penunjang yang harus ditingkatkan agar slogan MICE di Indonesia aja bisa direalisasikan, dan DSP Toba dapat menjadi salah satu venue terbaik yang menjadi tujuan MICE di Indonesia, yang tidak kalah dengan tempat-tempat lain didunia. 

Pemerintah harus dapat bekerja sama dengan pihak-pihak dan tenaga-tenaga ahli Indonesia untuk mewujudkan itu semua. Datang ke Toba untuk urusan bisnis dapat dilanjutkan dengan liburan santai di Toba. Bukankah keputusan bisnis akan lebih baik jika dibuat dalam keadaan tenang dan mental sehat. Alam sekitar yang menenangkan jiwa sangat mendukung itu semua. It's our wonderful Indonesia with great heritage of Toba. Warisan yang terjaga baik secara adat-istiadat dan sejarah.  Berbagai pameran dapat diselenggarakan disekitar Toba, sambil pengunjung menikmati pemandangan alam

Wisata

Seorang teman orang asing, suatu saat berkata pada saya,"Ngapain di Bali, tidak ada yang bisa dilakukan selain sight seeing" Mungkin saat berkunjung ke Bali dia kurang duit makanya cuma bisa sight seeing. Tetapi memang benar, Liburan pertama kali mungkin puas dengan hanya sight seeing. Tetapi liburan kedua kali, ketiga, dst, pasti ingin mencoba aktivitas-aktivitas lain. Andai ada "kapal pesiar" yang berlayar mengitari Danau Toba, yang dapat dijual kepada wisatawan, saya pun mau mencoba. Makan malam dan menginap di kabin kapal, pagi hari bangun menikmati matahari terbit dan tenangnya Danau Toba. Kapal bisa berhenti di spot-spot khusus yang menarik wisatawan. Tentunya pemandu wisata harus dapat berbahasa Inggris untuk dapat menarik wisatawan mancanegara. Berbagai olah raga air pun dapat dijual selama pelayaran itu. Misalnya kayaking, berselancar, snorkeling

Makanan

Ada banyak makanan khas Tapanuli, misalnya ikan mas arsik, ikan naniura, ikan tombur, ikan teri Medan, daun Singkong tumbuk yang biasanya dimakan bersama-sama dengan nasi. Sedangkan untuk cemilan ada Lapet, ombus-ombus.

Ikan mas arsik adalah ikan mas yang direbus bersama dengan bumbu-bumbu arsik sampai air rebusannya habis. Jika semua bumbu pas ukurannya, maka rasanya pun maknyus. Sedangkan ikan naniura adalah ikan mentah yang dicampur dengan asam atau perasan jeruk dan bumbu-bumbu lain. Persis seperti Chinese Sasimi yang pernah saya coba di Singapura. Cuma beda cara penyajian saja. Sedangkan natinombur adalah ikan bakar dengan toping bumbu khas Tapanuli. Sambal ikan teri jika dimakan dengan nasi hangat dan daun singkong tumbuk...hmmm...nikmatnya dunia.

Lapet dan ombus-ombus terbuat dari tepung beras dicampur kelapa, garam dan gula merah. Dimakan hangat-hangat pasti lebih nikmat.

Semua itu adalah makanan halal. Tentu saja ada makanan yang non halal karena mayoritas penduduk disana beragama Kristen. Namun tidak perlu takut. Orang Batak punya adat-istiadat yang saling mengormati dan menjaga hubungan dengan baik. Perbedaan keyakinan tidak dapat menjadi alasan untuk saling memisahkan diri. Semua pihak saling menghargai dan bertoleransi demi menjaga adat istiadat yang sudah dilakukan turun temurun.

Seni & Budaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun