Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Perlukah Mengalokasikan Dana untuk Biaya Asuransi?

20 Agustus 2021   00:39 Diperbarui: 20 Agustus 2021   09:54 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi asuransi| Sumber: Thinkstock/Ridofranz via Kompas.com

Di masa pandemi ini, banyak hal-hal terduga yang terjadi. PHK, pengurangan gaji karyawan, dll. Sementara disisi lain, banyak juga yang terpapar virus Corona dan harus dirawat dirumah sakit. Ada juga  yang terpaksa tinggal di hotel dalam rangka isolasi mandiri karena ketiadaan ruang perawatan di rumah sakit.

Saya menelepon beberapa teman yang terpapar Covid-19 dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri di hotel, sekadar untuk menyemangati. 

Dari beberapa pembicaraan, beberapa orang ternyata sama sekali tidak memiliki asuransi kesehatan, baik itu asuransi kesehatan pemerintah, yang kita kenal sebagai BPJS, maupun asuransi kesehatan swasta. 

Sementara informasi yang saya dengar dari beberapa teman lain, biaya perawatan akibat virus Corona ini tidak murah. Lantas bagaimana mereka membayar biaya perawatan atau isoman itu? Ada yang pakai uang sendiri, ada yang mengandalkan sumbangan dari teman-teman dan komunitas yang mereka ikuti.

Sebenarnya pentingkah mengalokasikan dana dalam pos pengeluaran untuk biaya asuransi? Penting tidaknya tergantung seberapa penting asuransi untuk kehidupan Anda.

Jika kita bicara mengenai biaya sakit, hampir semua orang setuju kalau biaya sakit itu mahal. Apalagi jika penyakit yang dialami tergolong penyakit kritis seperti kanker, ginjal, jantung, dsj. Dimana biaya perawatannya bukan hanya biaya rawat inap saja, tetapi juga biaya perawatan di rumah. Dan biasanya penyakit-penyakit seperti itu, makan waktu cukup lama untuk penyembuhannya. 

Ada yang sampai jual rumah, jual barang-barang berharga, pinjam sana sini demi mendapatkan uang untuk perawatan bagi yang sakit. 

Semua itu dilakukan setelah tabungan habis terkuras. Artinya semua yang sudah dikumpulkan selama bertahun-tahun, pada akhirnya habis untuk membiayai perawatan karena mengalami suatu penyakit. Mungkin pada saat seperti itulah baru terpikir betapa pentingnya asuransi kesehatan. 

Namun sebelum kejadian, mengalokasikan dana untuk pengeluaran biaya asuransi, terasa berat. Di Indonesia, hal ini belum menjadi trend. Banyak orang melupakan pos ini, atau mungkin memang tidak menyadari bahwa asuransi kesehatan itu penting, maka pos pengeluaran itu tidak ada. 

Padahal, BPJS yang asuransi pemerintah yang biayanya tergolong murah pun harus dibayar rutin setiap bulan. Ada juga yang memang tidak merasa perlu karena sudah ada asuransi kesehatan dari tempat kerja yang meng-cover biaya kesehatan seluruh keluarga.

sumber: risethestudio.com
sumber: risethestudio.com

Bagaimana dengan asuransi jiwa? Pentingkah mengalokasikan dana untuk jenis asuransi ini? Jawabannya sama saja. Seberapa penting fungsi asuransi jiwa bagi Anda. 

Jika seluruh anggota keluarga bekerja dan memiliki penghasilan tetap, mungkin tidak akan ada masalah keuangan jika suatu saat salah seorang tiba-tiba dipanggil Tuhan. Namun bagaimana jika ada saling ketergantungan secara keuangan? Misalnya anak-anak yang masih kecil dan istri yang tidak bekerja. 

Tentunya mereka memilki ketergantungan finansial pada pencari nafkah utama. Bagaimana jika pencari nafkah utama itu tiba-tiba meninggal dunia? Selain kehilangan secara batin, tentu ada kehilangan sumber keuangan juga. Karena bagaimanapun yang hidup akan memerlukan biaya untuk kelanjutan hidupnya. 

Jika ada tabungan yang jumlahnya cukup memadai, tentunya keluarga yang ditinggalkan setidaknya dapat melanjutkan hidup sampai suatu saat nanti mereka pun menjadi seorang pencari nafkah. 

Tabungan ini sebenarnya dapat digantikan oleh asuransi jiwa, dimana sejumlah uang yang sudah disepakati akan diserahkan kepada ahli waris. Dana itu kemudian dapat dipakai untuk berbagai keperluan, termasuk pembayar utang almarhum/ah jika ada utang-utang yang belum sempat dilunasi. 

Itulah fungsi asuransi jiwa. Lantas apa bedanya dengan menabung? 

Asuransi adalah sebuah perjanjian antara nasabah dengan perusahaan asuransi, dimana perusahaan asuransi setuju untuk membayarkan sejumlah uang, sesuai kesepakatan, jika terjadi risiko pada nasabah. Risiko itu tidak pernah diketahui kapan waktunya, namun jumlah uang yang disepakati akan tetap jumlahnya.

Jika Anda menabung di bank, Anda merencanakan hasil sejumlah 1 Milyar, maka Anda harus mengumpulkan uang hampir sejumlah itu, hingga jumlah akhirnya tepat 1 Milyar. 

Namun bagaimana jika tiba-tiba Tuhan memanggil? Tabungan Anda akan tetap sejumlah dana yang Anda setor, bukan sejumlah yang Anda targetkan. Itulah bedanya asuransi jiwa dan menabung.

Demikian pula dengan jenis-jenis asuransi lain, misal asuransi kendaraan, rumah, dll. Fungsinya adalah melindungi keuangan agar tidak perlu membayar terlalu banyak atas sesuatu risiko, yang bahkan bisa jadi jumlahnya diluar kemampuan.

Untuk sebagian orang mungkin sulit untuk menabung secara disiplin. Tanpa berbicara berapa jumlahnya, kenyataanya masih banyak orang yang tidak dapat menyisihkan sejumlah tertentu secara tetap setiap bulan karena memang tidak terbiasa melakukan perencanaan keuangan. Padahal berapa pun penghasilan seseorang, jika tidak diatur dengan benar, pada akhirnya akan habis sia-sia.

Mengalokasikan dana untuk pengeluaran biaya asuransi mungkin terasa berat. Akan tetapi ketika terjadi risiko, sebenarnya biaya yang harus dikeluarkan jauh lebih berat daripada mengalokasikan dana untuk biaya asuransi setiap bulan atau setiap tahunnya. 

Oleh karena itu, menurut saya, penting untuk mengalokasikan dana untuk pengeluran biaya asuransi. Bahkan seharusnya biaya ini lebih utama daripada alokasi dana untuk investasi. Karena jika terjadi sesuatu, bukan tidak mungkin investasi Anda terpaksa harus dilepas juga untuk dijadikan dana segar. (VRGultom)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun