Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Dokumen Kematian yang Tidak Kalah Penting!

6 Agustus 2021   18:25 Diperbarui: 8 Agustus 2021   15:23 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada bermacam-macam dokumen kependudukan. Namun biasanya orang hanya ingat membuat dokumen kependudukan untuk orang yang masih hidup. Padahal akta kematian untuk orang yang sudah meninggal dunia pun sama pentingnya. 

Dokumen akta kematian akan diperlukan, salah satunya, untuk mengurus surat keterangan ahli waris. Mengapa? Karena ahli waris dari seseorang baru akan "berfungsi" ketika orang itu sudah meninggal dunia. Sebelum seseorang meninggal, ahli waris hanya ada dalam catatan saja. 

Contoh: Ketika seseorang meninggal dunia dan meninggalkan harta berlimpah, maka harta itu akan jatuh ke tangan ahli warisnya. Selama pemilik belum meninggal dunia, harta itu akan tetap menjadi miliknya.

Sebaliknya, jika almarhum/ah meninggalkan warisan utang, ahli waris pun harus menanggungnya sesuai dengan perjanjian hutang. 

Jangan sampai rumah yang pembayarannya hanya tinggal sedikit lagi harus disita bank hanya karena ahli waris yang lebih dari satu saling tuding mengenai siapa yang berhak atas rumah tersebut, tetapi tidak ada yang mau melunasi sisa hutang.

Ahli waris, menurut undang-undang yang berlaku adalah anak, pasangan (suami/istri), orang tua, orang-orang yang sedarah, paman/bibi dari pihak ibu dan ayah sampai keturunan ke-6 dihitung dari ahli waris. 

Selain masalah warisan, mencatatkan kematian seseorang pada dinas kependudukan penting untuk mencegah terjadinya pemalsuan data dan juga untuk keperluan statistik kependudukan. 

ilustrasi Akta Kematian | sumber: dispendukcapil.surakarta.go.id
ilustrasi Akta Kematian | sumber: dispendukcapil.surakarta.go.id

Lantas bagaimana caranya mengurus dokumen kematian atau yang lazim disebut Akta Kematian?

Mintalah surat keterangan kematian dari rumah sakit/dokter, RT/RW, atau polisi, tergantung penyebab dan lokasi kematiannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun