Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pentingnya Tinggalkan Kesan Baik Saat akan Memutuskan Resign

15 Maret 2021   00:07 Diperbarui: 16 Maret 2021   04:52 2360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi resign (Sumber: istockphoto.com)

Saya kira tindakan tersebut sah-sah saja selama perhitungannya tepat. Jika usia masih muda dan ingin resign, minimal ada tabungan untuk 6 bulan ke depan setelah dikurangi dana liburan. 

Melanjutkan Sekolah
Melanjutkan sekolah bisa menjadi alasan juga seseorang resign. Resign yang dapat diterima dengan lapang dada oleh perusahaan tempat kita bekerja. Bagaimanapun karyawan adalah aset perusahaan, apalagi karwayan yang berprestasi.

Jika seseorang ingin melanjutkan sekolah, biasanya itu adalah rencana yang sudah disiapkan jauh-jauh hari, hingga akhirnya tiba waktunya resign. 

Jika dana Anda dapat meng-cover biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari, juga tidak ada salahnya resign. 

Jika memang tekad Anda sudah bulat ingin berkonsentrasi pada pendidikan demi masa depan yang dimimpikan. Dalam hal ini, mungkin Anda dapat mengambil pekerjaan part time yang ringan-ringan saja untuk sekadar tambahan uang saku.

Melanjutkan Usaha Orangtua 
Ada saat di mana seseorang mengemban tugas meneruskan usaha keluarga, sekalipun dia sudah bekerja menjadi karyawan di tempat lain. 

Sebaiknya jika Anda ingin resign, yakinkan diri bahwa Anda keluar dari pekerjaan tidak dengan keterpaksaan. Resign untuk alasan ini juga saya rasa tidak akan menjadi masalah bagi perusahaan tempat kerja. 

Lingkungan Kerja yang Tidak Kondusif 
Lingkungan kerja yang tidak kondusif dapat menimbulkan stres. Stres yang berkepanjangan tidak baik untuk kesehatan. Kalau saya, daripada sakit, lebih baik saya resign dan mencari bos baru.

Jika seorang karyawan sakit saat bekerja, setahu saya, ada periode maksimal perusahaan masih akan membayar gaji kita. Mungkin tiga bulan, enam bulan, dan seterusnya. Setelah itu, perusahaan akan memberhentikan Anda karena dianggap tidak produktif. Anda juga akan kehilangan penghasilan. Mending kalau penyakitnya sudah sembuh, kalau belum? Perusahaan mungkin hanya akan kasih pesangon dan Anda akan hidup hanya dari pesangon itu.

Ingin Mencoba Cara Kerja Zaman Now
Saya punya teman yang sebenarnya sangat berprestasi dan tidak punya masalah dengan lingkungan pekerjaannya. Namun dia memutuskan resign karena ingin keliling dunia. Dan dia melakukannya bersama dengan istrinya.  

Mereka berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain dan merekam perjalanan mereka untuk dijadikan konten di YouTube. Namun, dia masih menerima pekerjaan di bidang IT, tetapi hanya kalau sedang ingin diambil saja. Perusahaan lama pun masih suka memberinya pekerjaan, karena memang skill-nya oke dan orangnya bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun