Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Administrasi - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler Teknologi untuk semua orang, maka semua orang perlu melek teknologi

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Hidup Tanpa Whatsapp dan Terpisah dari Group Pertemanan

22 Januari 2021   15:44 Diperbarui: 22 Januari 2021   16:12 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Komunikasi Lewat Whatsapp (sumber: unicef.org)

Jika semua orang tidak lagi menggunakan whatsapp, tidak mungkin saya sendirian menggunakan Whatsapp he..he..he..Minimal harus ada satu orang lain yang menggunakan aplikasi yang sama. Itu baru namanya komunikasi menggunakan alat komunikasi yang benar.

Masalah privacy sendiri, saya pikir itu adalah sesuatu yang lumrah. Jika Whatsapp dibeli oleh Facebook, maka menurut logika saya, berarti databasenya pun menjadi milik Facebook. 

Database itu akan digunakan untuk berbagai macam kepentingan, tetapi saya rasa tidak akan secara vulgar dibukakan kepada publik. Tentunya undang-undang perlindungan data tetap berlaku. Bahaya sekali jika data dibukakan secara vulgar kepada publik.

Bagaimana Facebook menggunakan informasi dari whatsapp dijelaskan disini.

Sekalipun katanya aplikasi Signal, yang dipromosikan Elon Musk lewat Twitternya, menggunakan teknologi enkripsi untuk melindungi pertukaran pesan, setahu saya Whatsapp juga sudah menerapkan teknologi enkripsi ini. Bahkan zoom yang juga jelas-jelas menerapkan teknologi enkripsi masih digugat tentang keamanan datanya. 

Ternyata enkripsi juga ada tingkatannya. Dan semua teknologi pada akhirnya harus diupdate karena toh manusianya makin hari makin pintar untuk menciptakan teknologi baru atau membobol teknologi lama.

Jadi kalau saya, ikut trend saja. Karena komunikasi itu tidak bisa sendirian. Kalau sendirian mungkin namanya mading (Majalah Dinding) yang bisa jadi tidak ada pembacanya, atau billboard yang cuma mejeng ditempat terbuka tanpa peduli ada orang yang mau baca atau tidak J.

Jika suatu saat Whatsapp benar-benar ditinggalkan entah karena alasan apa, Anda bisa putuskan sendiri, apakah akan ikut-ikutan meninggalkan whatsapp atau seperti saya dulu, keuekeuh bertahan tidak mau beli Blackberry dan akhirnya selalu ketinggalan berita karena tidak masuk group komunikasi di aplikasi yang sama. Pada dasarnya semua itu hanya alat komunikasi saja. Komunikasinya sendiri tetap antara sesama mahluk sosial :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun