Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Working From Anywhere? Asyik!

8 Januari 2021   22:41 Diperbarui: 8 Januari 2021   22:43 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerja dimanapun no problemo. Yang penting bertanggung jawab, berintegritas, dan progress atau kemajuan setiap bagian pekerjaan yang ditugaskan terlihat jelas. Itu baru namanya kerja profesional. Tidak ada yang perlu mengawasi, tidak perlu dibimbing, tahu apa yang harus dikerjakan, kerja sesuai target! Sudah banyak juga software yang dipakai untuk tracking kemajuan pekerjaan dari masing-masing personil. Tetapi, bekerja model ini hanya berlaku untuk senior lho.... Junior atau fresh graduate, baik-baiklah dulu ikuti arahan pembimbingmu. 

WFH atau Work From Home bisa dikategorikan kerja jarak jauh, yang artinya tidak bekerja bersama-sama dalam satu ruangan dengan teman-teman dalam satu team. Tetapi hasil kerjanya tetap bisa dipertanggung jawabkan dan tidak mengganggu pekerjaan anggota team lain. Jika Anda berhasil bekerja jarak jauh dari rumah, saya rasa Anda juga pasti bisa kerja darimana saja atau Work From Anywhere, termasuk dari tempat wisata dimanapun Anda berada. Masalahnya, secara pribadi bisakah Anda mengatur diri Anda sendiri untuk menyelesaikan pekerjaan, trmasuk mengabaikan gangguan-gangguan yang tidak bisa dihindari? 

Kuncinya ada pada diri Anda sendiri. Jika Anda masih suka beralasan, Internet ngadat, rumah bocor, komputer rusak, dlsb pada saat bekerja jarak jauh, menurut saya Anda belum siap untuk bekerja jarak jauh dari manapun. Memang tidak semua masalah yang muncul dapat diselesaikan, namun setidaknya Anda dapat memberitahu kendala yang terjadi dan ada usaha untuk menyelesaikannya. Misal, jika Internet di lokasi pada saat Anda memulai pekerjaan ngadat, Anda bisa mencari alternatif lain daripada berdiam diri dan beralasan Internet ngadat. Kecuali ada bencana alam yang tak dapat dihindari, semestinya Anda berusaha mengatasi masalah itu. Jika ada hal-hal yang diluar kendali, sebaiknya segera dikomunikasikan agar anggota team yang lain dapat mem-backup Anda. Apalagi jika pekerjaan Anda menyangkut pelanggan/client Anda, atau dapat menghambat kemajuan pekerjaan anggota team lain. 

Waktu kerja juga harus diatur dengan benar. Apalagi jika Anda harus mengikuti meeting online, maka sudah seharusnya Anda mengikuti waktu yang dijadwalkan. Anda tidak mungkin meeting sendirian dengan cara direkam bukan? Kalaupun bisa, ada kemungkinan Anda akan dihubungi jika diperlukan, jadi sebaiknya perangkat telepon Anda harus siap dihubungi. Dan ingatlah deadline. Jangan sampai saking semangatnya liburan, Anda lupa deadline atau batas waktu pekerjaan Anda harus diselesaikan. Jadi Anda memang harus benar-benar disiplin dan mengatur waktu dengan baik.

Dan jangan lupa, Indonesia memiliki beberapa zona waktu. Jangan sampai Anda salah waktu ketika ada jadwal meeting online hanya karena lupa zona waktu yang berbeda. Sebaiknya segala sesuatu dijadwalkan dengan waktu yang jelas. Sekalipun orang Indonesia punya budaya jam karet, menunda-nunda, terlambat, dan kurang menghargai waktu orang lain, namun sebaiknya jadwal meeting atau pertemuan online menyebutkan waktu Indonesia bagian mana. Jangan sampai ketika Anda berada di Kalimantan, dan harus meeting dengan team di Jakarta, Anda terlambat online karena lupa zona waktu yang berbeda. Jangan juga beralasan, jika hanya disebutkan WIB, maka Anda punya alasan berkelit,"Saya kira Waktu Indonesia Bali!". 

Jika kira-kira Anda diperlukan untuk menunjukan sesuatu di komputer Anda, sebaiknya pilih kegiatan liburan yang masih memungkinkan Anda membawa perangkat elektronik seperti Laptop dan kelengkapannya. Jangan sampai ketika dihubungi, Anda sedang diving dikedalaman sekian meter. Karena setahu saya belum ada laptop yang dapat dibuka dikedalaman laut. Atau mungkin saya ketinggalan berita?  

Saya sendiri lebih suka bekerja sambil berlibur, daripada berlibur sambil bekerja. Karena berlibur adalah aktivitas relaksasi dan menyegarkan otak yang lelah, mengatasi kejenuhan setelah lelah bekerja setiap hari. Jadi jika memang niatnya berlibur, saya lebih suka benar-benar berlibur tanpa memikirkan pekerjaan, memikirkan negara, atau memikirkan dunia. Dengan begitu, otak dan tenaga saya sudah kembali segar ketika kembali ke pekerjaan.

Bekerja sambil berlibur? ini dia yang seru!

Bekerja di lokasi yang jauh dari rumah dan kantor, dengan jam kerja seperti biasa untuk periode beberapa minggu atau bulan, dan memanfaatkan waktu setelah jam kerja untuk mengeksplore tempat baru yang menjadi lokasi kerja sementara. Selama weekend atau hari libur nasional, dimana untuk pulang ke rumah pun nanggung, maka saat itu dapat dipakai untuk 'berlibur' disekitar lokasi kerja.

Anda bisa ambil tour, bergabung dengan kelompok 'jalan-jalan' supaya lebih murah, atau sekedar mengikuti suatu kegiatan di lokasi yang bukan 'wilayah kekuasaan' dimana kita adalah 'tamu' di tempat itu. Lumayan untuk menambah teman dan networking. Salah satu alasan saya menyukai pekerjaan yang sifatnya projek selama beberapa waktu, dan harus bekerja di lokasi dimana client berada. Begitu projek selesai, lingkungan berganti lagi, apalagi kalau diluar pulau, luar negeri, asal jangan luar angkasa. Bagaimana pun sepertinya kehidupan didunia ini jauh lebih menarik daripada di luar angkasa. Selamat berlibur dan selamat bekerja! Working From Anywhere? Siapa takut?! Asyik malah! (VRGultom)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun