Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Administrasi - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler Teknologi untuk semua orang, maka semua orang perlu melek teknologi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Polusi Suara di Tengah Kegiatan Daring

19 November 2020   01:06 Diperbarui: 20 November 2020   19:03 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi terlalu lelah mengikuti online meeting. (sumber: pixabay.com/TheDigitalArtist)

Lingkungan perumahan di Indonesia, umumnya berbeda dengan lingkungan perkantoran yang berada di gedung-gedung tinggi. Suara-suara bising dari luar, jika kita sedang bekerja di area kantor di gedung-gedung tinggi, rasanya tidak sampai mengganggu konsentrasi kerja. 

Lain halnya ketika seseorang berada di lingkungan yang dekat dengan jalanan dimana kendaraan bermotor berseliweran, dan bangunannya berupa bangunan seperti umumnya rumah-rumah di Indonesia yang berlantai 1,2, atau 3 (landed house). Berbagai macam suara yang terdengar jelas itu terasa mengganggu ketika kita harus mendengarkan webinar atau sedang diskusi online. 

Sering sekali ketika kita mendapat giliran berbicara sehingga harus menyalakan fitur bersuara (unmute), eh tiba-tiba terdengar alunan lagu yang cukup keras untuk sampai keluar negeri sekalipun, bahkan mungkin keluar planet, jika ada peserta dari sana yang ikut mendengarkan. 

Alunan lagu... tahuuuuu buleud digoreng di mobil dinaaaa katellll dadakan....lima ratusan....gurih, gurih enyoi....mengiringi diskusi yang tanpa sajian tahu buleud tadi...

Belum lagi suara kendaraan, terutama suara motor yang cukup mengganggu telinga sekalipun tidak sedang dalam situasi mendengarkan atau didengarkan secara daring. Saya sampai berpikir apakah semua sepeda motor jaman now memang suaranya sampai sekeras itu?

Dan ketika mobil penjual tahu buleud berlalu, tidak lama kemudian datanglah pengamen dengan alunan musik rekaman yang tidak kalah kerasnya. Duh...andai Om Donald Trump ikut dalam pertemuan daring tersebut, entah apa yang akan dia katakan.

sumber: www.thefinancialexpress.com.bd
sumber: www.thefinancialexpress.com.bd

Di malam hari pun tidak jauh beda, bahkan menjelang jam 12 malam, terkadang saya masih mendengar alunan lagu tahu buleud tadi, suara bising sepeda motor yang tidak berhenti sampai dini hari, dan tetangga sebelah rumah yang memasang musik kencang sambil ngobrol dan tertawa terbahak-bahak. 

Tak ketinggalan tukang sate menjajakan dagangannya. Sebenarnya kalau tukang sate tidak terlalu mengganggu, karena rata-rata masih menggunakan cara traditional yaitu dengan suara alami dan tidak terlalu intens.

Dulu, rasanya ada aturan tak tertulis yang diterapkan, bahwa diatas jam 10 malam, tidak diperkenankan menimbulkan suara-suara gaduh yang dapat mengganggu masyarakat sekitar.

Artinya kegiatan berhenti jam 10 malam. Kalaupun ada kegiatan, tidak boleh ribut-ribut. Terkecuali mungkin jika sedang ada perayaan panggung gembira 17 Agustusan, atau perayaan-perayaan lain yang biasanya besoknya adalah hari libur atau weekend.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun