Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Data yang Berbicara dan Bergerak

6 November 2020   15:26 Diperbarui: 7 November 2020   11:33 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: via gooddata.com

Musim pemilihan pemimpin suatu negara yang di Indonesia dinamakan Pemilihan Umum atau Pesta Demokrasi, dan kalau di negaranya Paman Trump yang sekarang juga sedang melakukan penghitungan suara, disebut Election Day, biasanya hampir semua mata terpusat kepada angka-angka yang bergerak secara digital. Tetapi, pusing amat melihat angka-angka, mending kalau angka-angka itu menunjukan jumlah uang yang akan masuk ke dompet pemerhati.

Zaman sekarang seharusnya sudah lebih canggih. Lihat grafik yang bergerak dong!

Koq bisa bergerak? Bergerak yang saya maksud disini adalah grafiknya bisa berubah-ubah tergantung data yang masuk. Tetap ada data dibalik tampilan yang mungkin saja berupa grafik per wilayah atau per nama kandidat. 

Grafik yang menunjukan total perhitungan yang berasal dari data-data detail yang angkanya berubah. Bisa naik atau turun. Turun karena mungkin ada koreksi sehingga data berkurang, atau bisa juga turun karena persentasenya berkurang dibandingkan data keseluruhan. Tergantung bagaimana data itu disajikan.

Bagaimana data bisa bergerak naik turun, melebar, mengecil? Karena inputan datanya real time. Atau begitu diinput, masuk ke database, sistem langsung menghitung/memproses dan menampilkannya dalam bentuk dashboard, grafik. 

Jadi sistem yang real time dalam bahasa awam kira-kira maksudnya adalah sistemnya langsung terhubung ke database, yaitu tempat penampungan data. Di satu sisi ada data masuk, disisi lain ada yang membaca, memproses, dan menampilkan. Dan semuanya dilakukan pada saat bersamaan, yang paling-paling berbeda waktu hitungan detik saja.

sumber: via gooddata.com
sumber: via gooddata.com

Cara menampilkan hasil pemrosesan data pun bermacam-macam. Sebagai contoh, data hasil perhitungan suara pemilu, paling bagus ditampilkan dalam bentuk dashboard, grafik per wilayah, per kandidat, sehingga yang melihat dapat langsung mengambil kesimpulan dan tahu apa yang sedang terjadi tanpa harus berpikir keras menerjemahkan data. 

Zaman dulu, menampilkan data mungkin hanya berupa laporan-laporan hasil rekapitulasi berupa angka-angka saja. Sekarang IT sudah lebih maju, dapat membuat dashboard dengan bahan dasar data yang lebih detail. Jadi data bisa dilihat dalam bentuk kesimpulan dan kesimpulan tersebut dapat dibuktikan dengan fakta yang berupa data.

Orang zaman sekarang cenderung lebih mengandalkan apa yang terlihat (visual). Kalau bisa hanya dengan melirik komputer, orang langsung dapat menyimpulkan sesuatu tanpa harus membelalakan mata membaca data-data di komputernya. 

Memang tuntutannya seperti itu, semua dituntut serba cepat. Bahkan kadang-kadang, tanpa membaca, seseorang bertingkah laku seperti orang yang tahu segalanya, bicara seperti seorang ahli. Kadang-kadang malah berita hoax itu berasal dari orang-orang seperti itu. 

Mungkin juga tuntutan pekerjaannya memang seperti itu. Untungnya dengan kemajuan Teknologi Informasi kebutuhan itu sudah bisa dipenuhi. Tentunya dengan bantuan para ahli.

Berikut adalah contoh tampilan hasil Pemilu AS yang sedang hangat, yang saya ambil dari NPR.org

sumber: NPR.org
sumber: NPR.org

Menurut keterangan, apa yang tampil pada grafik tersebut, adalah data dari negara bagian yang sudah mendeklarasikan pemenang atau setidaknya sudah selesai menghitung minimal 50% dari estimasi suara. 

Berarti masih mungkin ada negara bagian yang belum muncul dalam grafik. Dan data yang ada pun masih akan berubah-ubah. Inilah contoh hasil pemrosesan dari data yang bergerak.

Datanya memang masih akan berubah dan belum bisa disimpulkan siapa pemenangnya, namun setidaknya pemirsa dapat mengetahui perkiraan kondisi saat ini hanya dengan melihat gambar.

Warna biru mewakili suara untuk Biden, biru muda beda tipis antara Biden dan Trump tetapi lebih banyak suara untuk Biden. Warna pink artinya beda tipis antara Biden dan Trump tetapi lebih banyak suara untuk Trump, sedangkan warna merah merepresentasikan suara untuk Trump yang lebih banyak dibanding lawannya. 

Mengapa ada garis putus-putus yang memisahkan antara warna biru dan merah? Kalau dilihat data detailnya yang muncul ketika kursor diarahkan kepada bulatan yang ada diatas garis itu, angkanya menunjukan angka yang sama atau nyaris sama antara suara untuk Biden dan Trump, tetapi masih ada angka yang bukan milik keduanya.

Tampilan ini cukup "eye catching" dan mudah dibaca dan dimengerti. Diatasnya ada angka-angka yang ditulis agak besar dengan warna biru, hitam, dan merah. Biru mewakili Biden, hitam mewakili suara yang belum masuk, merah untuk Trump.

Grafik juga bisa dilihat dalam bentuk yang lain, misalnya berdasarkan geografis. Tetapi sumber datanya tentu sama. Hanya bentuk grafiknya saja yang dibuat dalam berbagai bentuk.

Terlepas dari contoh yang saya ambil, yaitu tentang tampilan dashboard pemilihan presiden Amerika, semoga di Indonesia pun informasi dapat disajikan berdasarkan data yang benar, dan tampilan yang mudah dimengerti, agar yang melihat tidak salah membaca dan menyimpulkan saking terlalu terburu-burunya. 

Maklum sekarang serba digital dan aktivitas manusia dalam mencari informasi, bisa jadi, lebih banyak dengan cara berselancar di internet, dimana sumber informasinya terlalu banyak, sehingga membuat kecenderungan untuk membaca cepat-cepat. Mari bicara dengan data tanpa harus pusing dengan data. (VRGultom)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun