Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Administrasi - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler | Teknologi untuk semua orang, maka semua orang perlu melek teknologi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bekerja di Kantor atau di Rumah, No Problemo!

8 September 2020   17:32 Diperbarui: 8 September 2020   17:42 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: pm360online.com

System kerja dari rumah saja bukan hal baru bagi saya. Saya mulai mengenal gaya bekerja dari rumah saja, ketika bergabung dengan sebuah perusahaan konsultan IT yang baru saja berdiri dan  tidak memiliki tempat untuk bekerja bersama-sama dalam satu tempat dimana setiap karyawan dapat bertemu muka, ada boss yang mengawasi, ada diskusi-diskusi tatap muka, ada senior yang membimbing dan mengarahkan para junior. 

Kenyataannya, untuk konsultan IT memang lebih banyak bekerja di project yang lokasi kerjanya bukan di kantor sendiri, melainkan di kantor client. Ada lelucon, kalau ada di kantor, artinya sedang tidak ada project, yang artinya kelamaan 'bekerja' di kantor sendiri adalah tanda-tanda harus mulai mencari kantor dan boss baru :D 

Jadi sebenarnya, kantor lebih sering sepi dan memang lebih baik tidak perlu punya kantor sendiri untuk mengurangi biaya-biaya yang mubazir. Apalagi jaman sekarang ini sudah bisa menyewa virtual office.  

Namun intinya bukan bekerja dikantor sendiri atau di kantor orang lain alias di project. Intinya adalah bekerja bersama-sama dengan orang lain atau bekerja sendirian. 

Jika kita bekerja bersama-sama dengan orang lain dalam satu ruangan, ada banyak hal yang dapat dilakukan bersama untuk melepaskan diri dari kejenuhan, entah itu saling bercanda, makan siang bersama, atau ngopi bareng di jam-jam ngantuk. Ada diskusi-diskusi yang kadang-kadang alot kadang ringan-ringan saja. 

Kebersamaan adalah sesuatu  yang penting untuk melepaskan diri dari kejenuhan bekerja. Selain itu, kebersamaan-kebersamaan seperti itu   adalah kesempatan untuk dapat saling mengenal satu sama lain, menimbulkan keakraban yang tentunya penting untuk menjalin kerja sama dan komunikasi yang baik antar rekan kerja. 

Ketika harus bekerja dari rumah saja, tanpa rekan kerja disekitar kita, semua hal diatas tidak didapatkan. Bekerja sendirian artinya tidak perlu diawasi dengan ketat karena dipercaya dapat menyelesaikan pekerjaan dengan benar dan cukup bertanggung jawab dengan waktu. Artinya dari sisi skill dan integritas, kita dianggap ok. Namun, itu artinya kita juga harus bertanggung jawab dengan diri kita sendiri. 

Pekerjaan saya adalah hobi saya, sehingga saya dapat mencapai level kepercayaan dilepas sendiri untuk menyelesaikan pekerjaan dan mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. 

Dengan tidak adanya rekan kerja di sekitar saya, saya sering lupa waktu. Tidak terasa jam makan terlewatkan, tahu-tahu sudah jam 9 malam. Hanya duduk didepan komputer, mengerjakan pekerjaan, tele meeting, telpon sana-sini. 

Tidak ada alarm yang mengingatkan ini sudah jam makan siang, sekarang saatnya pulang, dsb. Rekan-rekan kerja yang biasanya ribut mengajak makan siang bersama, atau persiapan pulang karena jam kerja sudah habis, mengajak hang out setelah jam kerja, tidak ada lagi!

Lama-lama otak terasa jadi slow loading :D dan saya tersadar. Hobi sih hobi, tetapi kalau sampai lupa waktu bisa jadi penyakit juga. Akhirnya saya mengambil keputusan untuk mendisiplinkan diri sendiri. 

Bangun pagi, olah raga, mandi, sarapan, dan jam 9 pagi baru mulai bekerja. Jam 12 siang harus makan diluar rumah agar berganti suasana, kadang malah telpon teman-teman lama yang kantornya tidak terlalu jauh agar bisa ikut makan bersama walau bukan teman sekantor. Ngobrol-ngobrol melepas penat dan yang penting, badan sedikit bergerak tidak hanya duduk dikursi didepan komputer. 

Selesai makan siang, jalan-jalan sebentar sekedar window shopping, dan pulang kembali ke depan komputer. Jam 6 sore, selesai tidak selesai, harus tutup komputer dan melakukan aktivitas lain. 

Setelah itu bebas mau lanjut bekerja atau melakukan hal lain, yang penting waktu tidur tetap dijaga agar tidak kurang. Untungnya juga  masih ada kegiatan-kegiatan yang mengharuskan bertemu dengan client membahas pekerjaan, walaupun tidak setiap hari. 

Di masa pandemi ini, working from home atau bekerja dari rumah, mau tidak mau harus diberlakukan di semua bidang pekerjaan, dengan tujuan agar para pekerja diam di rumah masing-masing untuk mengurangi kemungkinan tertular virus Corona. 

Tentu saja tidak bisa seperti pengalaman saya sebelumnya yang masih bisa janjian makan siang di luar bersama teman-teman darimana saja. Virus ini membuat hampir semua orang menahan diri untuk tidak bersosialisasi dengan cara kumpul-kumpul melepas penat. 

Bukan cuma pekerja, ibu-ibu rumah tangga juga harus menahan diri untuk bisa lebih banyak dirumah saja melakukan aktivitas-aktivitasnya. Ini tentu membosankan dan membuat badan jarang gerak. Apalagi kalau rumahnya tanpa halaman yang memungkinkan kita sekedar jalan berkeliling dari dalam rumah keluar rumah beberapa keliling untuk sekedar bergerak. 

Tetapi saya kira kita dapat mengambil jam-jam yang kira-kira sepi, tidak usah mengajak orang lain, untuk sekedar berjalan kaki, sepedaan, atau lari-lari, keluar rumah sebentar. Atau bisa juga membeli alat-alat olah raga seperti dumble, skipping, atau alat-alat lain yang bisa digunakan dirumah tanpa makan tempat. Atau kita bisa lihat channel-channel olahraga yang memperlihatkan gerakan-gerakan yang dapat kita tiru. Tinggal menyesuaikan saja dengan space yang ada. 

Toh di pusat-pusat kebugaran pun orang-orang melakukan gerakan-gerakan olahraga yang sama. Bisa pakai alat, bisa juga tanpa alat. Keuntungannya, kita bisa melakukannya didekat meja kerja kita :) waktu untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain lebih sedikit, artinya bisa dilakukan sebagai selingan sambil bekerja. 

Lebih bagus lagi kalau ada halaman rumah yang terbuka, jadi bisa sambil menghirup udara segar tanpa harus berbagi dengan orang lain yang tidak serumah. Menikmati langit biru, ngobrol jarak jauh dengan tetangga, dll. 

Ukuran rumah yang kecil dan space kurang mungkin bisa jadi alasan untuk tidak berolah raga. Tetapi, saya melihat tetangga disekitar rumah, yang rumahnya didalam gang, masih bisa olahraga bersama dengan menjaga jarak. Kebetulan disekitar rumah kami tidak ada yang terpapar virus Corona, sehingga gang tersebut masih bisa ditutup aksesnya dari luar dan dijadikan tempat berjemur dan olahraga bersama. 

Melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga pun bisa mengurangi kejenuhan dan membuat badan bergerak. Misalnya mencuci piring, masak, ngepel, dst. Kalau masih punya pompa air manual atau timba air sumur, itu lebih bisa membuat badan bergerak lagi he...he...he...olahraga melatih otot-otot lengan agar kencang dan sexy. Bekerja di rumah atau di kantor? No Problemo, yang penting jaga kesehatan dan jangan lupa olahraga dan bergerak!

Salam Sehat dan selamat menikmati working from home. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun