Ada masyarakat yang memiliki dana dan ada masyarakat lain yang membutuhkan dana. Maka dipertemukanlah mereka melalui instritusi keuangan seperti perbankan yang memiliki produk-produk keuangan yang dapat dipilih oleh masyarakat sesuai kebutuhan masing-masing.
Selain itu, dengan menyimpan uang di bank, Anda dapat melakukan pembayaran secara digital yang sangat praktis, cepat prosesnya, dan mudah caranya (terlepas dari apakah seseorang itu gaptek atau tidak).Â
Misal dengan cara transfer antar rekening, dan semuanya akan tercatat dalam laporan rekening Anda. Melakukan kewajiban pembayaran, seperti membayar rekening listrik, air, telpon, uang sekolah anak, pembayaran asuransi, dll, juga dapat dilakukan dengan mudah secara digital, dijaman modern ini.Â
Kemampuan IT di Indonesia sudah semakin membaik dari hari ke hari sehingga sebaiknya kita percaya saja dengan teknologi yang diterapkan dalam system digital ini.
Dari sisi institusi keuangan sendiri, semua transaksi yang dilakukan secara digital, secara otomatis tercatat pembukuannya. Ini tentu saja memudahkan pemantauan perputaran uang disebuah negara dan mendukung transparansi.
Selain kemudahan-kemudahan transaksi digital, keuntungan untuk pihak bank/institusi keuangan, saling bekerja sama untuk menjaga stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan, transparansi dan akuntabilitas keuangan, ada juga produk-produk keuangan yang dapat kita manfaatkan untuk menunda pembayaran, misalnya kartu kredit atau sekarang sudah ada pay later dari Go-Jeg.Â
Produk-produk keuangan ini dapat kita manfaatkan untuk merencanakan pengeluaran kita. Kita pasti sudah tahu, pengeluaran-pengeluaran rutin bulanan kita.Â
Nah sebaiknya untuk hal-hal yang sudah pasti seperti pengeluran rutin itu, didahulukan pembayarannya, untuk menghindari bunga yang tidak perlu. Setelah itu, baru alokasi untuk tabungan.Â
Mengapa membayar pengeluran rutin harus didahulukan daripada menabung? Karena menurut saya, lebih baik menghindari bunga daripada menabung, yang biasanya bunganya malah lebih kecil daripada bunga keterlambatan pembayaran rutin.Â
Biaya pengeluran rutin, mungkin juga berupa investasi yang harus dibayar per bulan secara konsisten, misal asuransi, cicilan emas, dll. Mungkin memang tidak ada bunga keterlambatan, tetapi perlu diperhitungkan faktor resiko.Â
Misalnya, jika asuransi tidak dibayar biaya bulanannya, maka resiko tidak akan ditanggung, ini tentu akan merugikan diri sendiri. Jadi sekali lagi, dahulukan memenuhi kewajiban pembayaran rutin, untuk mengurangi resiko bunga atau resiko lainnya, barulah kemudian menabung. Menabung pun dibagi-bagi lagi menjadi beberapa bagian, misalkan tabungan untuk biaya sehari-hari seperti makan, transport, dll.Â