Sekarang juga sudah banyak konten-konten pendidikan, pelajaran bahasa asing, film yang bisa dilihat via Internet baik dalam negeri maupun luar negeri, nonton liga Inggris juga sepertinya tidak mesti di TVRI. Tetapi memang tidak semua orang suka menonton tontonan lewat Internet, selain tergantung kepada koneksi Internetnya, juga tidak semua level masyarakat dapat mengakses Internet.Â
Jadi siaran dari stasiun televisi memang tetap diperlukan. Dan ditengah-tengah persaingan stasiun televisi swasta, yang sebenarnya acara-acaranya juga kurang mencerminkan jati diri bangsa, mestinya TVRI bisa mengisi kekosongan tersebut.Â
Menayangkan siaran-siaran yang sesuai jati diri bangsa, yang membawa pesan Bhineka Tunggal Ika, yang memajukan bangsa dengan siaran-siaran pendidikannya, dan pesan-pesan kemajuan yang lain. Tentunya dikemas dengan baik dan modern agar tidak kalah saing dengan televisi swasta. Siaran asing juga belum tentu tidak sesuai dengan jati diri bangsa koq.Â
Di luar negeri juga ada Bhineka Tunggal Ika yang lebih dikenal dengan Unity in Diversity. Cerita keluarga jaman dulu yang aslinya adalah cerita diluar negeri sana, Little House in The Prairie, kisah Oshin dari Jepang, juga tidak bertentangan dengan jati diri bangsa, justru mendidik anak-anak untuk saling membantu, peduli dengan keluarga dan sesama, dam bertahan dalam cobaan hidup tanpa mengexploitasi adegan-adegan kekerasan, pemisahan antara miskin dan kaya secara terlalu berlebihan. (VRGultom)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H