Mungkinkah solusi yang lain itu tidak ada dalam text book mereka, sehingga mereka tidak punya ide lain untuk menyelesaikan masalah? Masuk akal, tetapi setidaknya mereka bisa membuat catatan sendiri dan menyampaikan kepada pihak lain yang wewenangnya lebih tinggi untuk mencari solusi permasalahan (eskalasi).
Apapun permasalahan di belakang layar yang tidak diketahui oleh pelanggan, sehingga pelanggan hanya mendapatkan 'output' yang sama untuk beberapa kali telpon menanyakan permasalahan yang sama, sebaiknya pelanggan tidak diberi kesan berbicara dengan manusia tetapi rasa robot.Â
Mungkin management perusahaan juga bisa lebih luwes sehingga customer service juga dapat mencoba teknik-teknik yang lebih memberi kesan 'manusiawi' walaupun mungkin tujuannya sama saja, misal mengulur waktu, sementara mereka berusaha menyelesaikan permasalahan di belakang layar. (VRGultom)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H