Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Administrasi - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler Teknologi untuk semua orang, maka semua orang perlu melek teknologi

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Bajak-Membajak Akun Digital, Salah Siapa?

13 Januari 2020   16:48 Diperbarui: 15 Januari 2020   17:24 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau dilihat dari nama atau istilahnya sih, call forwarding itu hanya untuk mengalihkan panggilan (call) saja. Paling mungkin adalah sms forwarding/SMS divert diaktifkan. 

Mungkin setelah mendapatkan 'akses' ke nomor telepon utama, dimana telepon masuk diteruskan ke nomor lain yang sudah didaftarkan (dengan cara menjebak), si penjebak mengaktifkan sms divert/sms forwarding, yang kemudian memforward seluruh sms yang masuk.

Bagaimana caranya mengaktifkan sms forwarding tanpa konfirmasi dari HP yang nomornya didaftarkan? Mungkin ada yang pernah mencoba konfirmasi sesuatu dengan cara minta ditelpon ke nomor yang didaftarkan? 

Dalam keadaan call forwarding/call divert diaktifkan, maka telpon yang masuk itu diterima oleh nomor telepon yang didaftarkan sebagai nomor kemana telepon dialihkan. Jadi kemungkinan metoda inilah yang dipakai si penjebak.

Dalam kasus call forwarding/call divert ini, sepertinya memang pihak penyedia aplikasi tidak bisa disalahkan, karena yang dibajak adalah akses telponnya bukan aplikasi Gojegnya. 

Hanya saja ada baiknya jika aplikasi dilengkapi dengan analisa data otomatis untuk memberikan warning otomatis ketika menemui transaksi yang tidak biasa dibandingkan informasi sebelum-sebelumnya dan meminta pengguna untuk cek isi akun digitalnya.

Memang, bila sudah terjadi tak dapat bisa dicegah lagi. Namun, minimal, kita bisa mengetahui lebih cepat agar dapat ditangani segera.

Namun hati-hati juga dengan warning seperti itu. Karena beberapa kali saya menerima email berupa warning dari sebuah platform financial International yang mengatakan ada informasi tidak biasa pada akun digital saya dan ada link yang harus di klik. Ternyata linknya mengarah ke alamat yang lain. 

Paling aman adalah login langsung ke alamat yang benar atau via aplikasi, tanpa menggunakan link yang diberikan, dan pastikan tidak ada transaksi 'gelap' pada akun fintech anda (VRGultom)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun