Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hobi Juga Dapat Menjadi Investasi Masa Depan

4 Januari 2020   20:45 Diperbarui: 4 Januari 2020   21:08 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: static.makeuseof.com

Melakukan hobby adalah suatu bentuk untuk buang stress alias menjaga diri dari kehilangan kontrol akibat stress yang bertumpuk-tumpuk tidak 'dibuang'. Bagaimana caranya membuang stress dengan 'rela hati'?

Rela hati dalam arti tidak lagi dipikirkan berlarut-larut, sanggup menerima apa yang tidak dapat diubah (lagi), memiliki energi dan semangat untuk melakukan sesuatu untuk mengubah keadaan.

Jika orang lain yang punya masalah, yang berperan sebagai penasehat memang berasa gampang bicara memberi nasehat. Tetapi memang saat banyak masalah, jika hati tidak tenang, biasanya pikiran jadi buntu.

Salah satu cara untuk buang stress atau release stress adalah dengan melakukan hobi. Namun bagaimana jika hobi itu membutuhkan uang yang tidak sedikit? 

Orang stress tidak selalu karena tidak punya uang. Jadi daripada sakit dan akhirnya harus berobat ke berbagai macam dokter, tidak ada salahnya juga untuk mengalokasikan uang untuk sedikit bersenang-senang melakukan hobi kita.


Atau ketika masih punya uang tidak ada salahnya juga untuk mengalokasikan dana untuk keperluan hobi. Hobi juga ada yang dapat dibuat menjadi 'mesin uang' produktif. Misal fotografi.

Jika ditekuni dengan benar, dana besar yang sudah diinvestasikan untuk membeli peralatan fotografi bisa kembali dengan membuat hobi ini menjadi berbayar. Foto-foto yang kita ambil bisa dijual, atau bisa juga menjual 'diri' untuk menjadi fotografer dalam sebuah event. 

Membelanjakan uang tidak selalu berarti menghabiskan uang. Membelanjakan uang juga dapat berarti investasi. Hobi jalan-jalan juga perlu uang banyak. Tetapi manfaatnya bagi kesehatan jiwa raga sangat besar.

Saya suka mengatakan bahwa hobi jalan-jalan adalah investasi masa depan. Karena jalan-jalan itu selain menyehatkan jiwa raga, juga membuat pikiran lebih terbuka. Pola pikir yang maju adalah investasi masa depan.

Memang kadang-kadang ketika dana ada, terpikir bagaimana nanti kalau kena PHK, bagaimana nanti kalau begini dan begitu, sementara uang untuk jalan-jalan ini bisa untuk bertahan hidup sekian bulan, dst. Tetapi, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi dimasa depan. Bahkan besok bagaimana saja kita tidak tahu.

Orang yang hari ini baru beli mobil, besok mobilnya rusak karena banjir saja kita tidak tahu. Yang kita punya hanyalah hari ini, hari yang sudah lalu sudah berlalu dan hari esok mungkin saja bukan milik kita.

Jadi saya rasa melakukan hobi itu adalah baik, sekalipun membutuhkan biaya mahal. Yang penting kontrol diri, jangan sampai demi menjalankan hobi lantas menghalalkan segala cara atau terlilit hutang. 

Saya malah pernah berpikir dengan sebuah hobi baru. Tidak ada salahnya berinvestasi disini, membeli peralatan dan menghabiskan waktu untuk belajar. Siapa tahu nanti kalau sudah tua, ketika hobi lama yang juga adalah pekerjaan utama tidak lagi dapat diandalkan, saya dapat melakukan pekerjaan baru yang lebih santai namun menghasilkan dengan hobi baru itu. 

Menjalankan hobi sebaiknya tidak asal menjalankan tanpa tujuan. Misal hobi main game. Sungguh tidak bijaksana menghabiskan waktu seharian hanya untuk bermain game. Traveling seminggu atau sebulan masih masuk akal, tetapi bermain game selama itu rasanya kurang bagus juga. 

Ada kelompok orang-orang tua yang sudah pensiun dari pekerjaannya dan, saya rasa tidak ada kesulitan keuangan, memiliki hobi bermain mahyong sambil berlayar di kapal pesiar. Tidak ada salahnya juga, namun sebaiknya diselingi kegiatan lain misal olah raga.

Melakukan hobi adalah sesuatu yang penting. Awalnya mungkin kita harus menafkahi hobi karena harus membeli banyak peralatan, yang kadang-kadang ujung-ujungnya malah tidak terpakai karena ternyata cuma hobi sesaat.

Sebaiknya pastikan dulu kalau Anda benar-benar menyukai hobi Anda dan akan lumayan sering untuk melakukannya sehingga sah-sah saja Anda berinvestasi disitu. Hobi berenang di laut sambil menikmati pemandangan bawah laut, akan lebih murah jika membeli sendiri peralatan snorkeling daripada menyewa.

Tetapi jika Anda belum yakin akan jalan-jalan alam lagi, sebaiknya jangan membeli dulu. Membeli koper/luggage yang tahan banting adalah investasi jika Anda senang traveling, jalan-jalan kesana-kemari.

Bayangkan jika Anda hanya membeli koper murahan yang cepat rusak. Baru dua kali pakai, rodanya sudah copot atau gagang pegangannya patah, berarti Anda harus membeli lagi yang baru. Akan lebih baik untuk membeli sekalian yang bagus jika memang hobi Anda adalah traveling kesana kemari. 

Ada beberapa hobi yang tergolong sangat mahal menurut hobbyhelp.com, misal: 

  1. Skydiving 

Untuk yang satu ini, saya yakin kebanyakan orang hanya akan menjadikannya pengalaman sekali seumur hidup. Namun kalau memang hobi, dan    secara keuangan dan mental mampu, why not? 

 2.  Scuba diving

      Ini juga perlu mental, tenaga cukup, dan dana cukup. Untuk bisa melakukan scuba diving harus bersertifikat. 

      Dan setiap diving harus membayar guide, beli oksigen, sewa peralatan. Belum lagi transportasi dan akomodasinya, karena scuba diving pasti              harus dilaut yang biasanya harus ke pulau. 

3. Balap Mobil/Car Racing

     Apa bisa mobilnya sewa? 

4. Terbang

      Terbang disini maksudnya menerbangkan helikopter. Ini bukan hobi yang umum jadi pasti mahal

5. Ballroom dancing

     Untuk belajarnya saja sudah mahal

6.  Yacht Racing

      Ini juga bukan hobi yang umum dan pasti mahal sewa yachtnya. 

7.  Mendaki Gunung

Mahal di peralatan mungkin. Saya ingat ketika persiapan mendaki gunung Kinabalu, yang paling mahal adalah biaya untuk sepatu gunung.         Namun ternyata, di Kinabalunya sendiri dijual sepatu karet yang biasa dipakai oleh para guide dan porter dari bawah ke puncak gunung bolak-balik hanya seharga 5 RM. 

Mendaki gunung juga bisa mahal di transportasi, terutama buat yang tinggal di daerah perkotaan. Biaya penginapan paling mahal, ketika saya ikut mendaki gunung Kinabalu adalah biaya penginapan di puncak gunung yang masih belum puncak tetapi sudah dekat ke puncak. 

Peralatan-peralatan lain juga mesti siap. Ransel, jaket aneka fungsi, dll. 

8. Poker

     Baru tahu kalau main poker itu mahal :)

9.  Menunggang Kuda

      Katanya ini olahraganya orang kaya :)

10. Traveling

       Ternyata ini hobi mahal juga. Hobi traveling ini, makin lama inginnya yang jauh, yang belum pernah dikunjungi. 

       Syukur-syukut kalau traveling ini bisa dilakukan sambil bekerja, jadi minimal biaya pesawat bisa gratis :)

Mahal muranya suatu hobi ternyata juga harus dilihat dari resikonya. Contohnya, hobi naik Gunung bisa jadi murah bagi penduduk sekitar, tetapi dari sisi resiko tetap mahal. 

Kesimpulan, menafkahi hobi tidak selalu sekedar membelanjakan uang. Tetapi bisa berarti investasi juga. Karena hobi dapat menjadi pekerjaan, hobi dapat membantu membebaskan diri dari stress. Kalau menurut saya, selagi sehat jangan pelit-pelit dengan hobi, siapa tahu bisa jadi sumber penghasilan sementara disaat masa paceklik (VRGultom)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun