Tak jauh dari pintu gerbang sebuah pusat perbelanjaan, saya berdiri menunggu transportasi online yang saya pesan. Tiba-tiba ada tiga orang asing berbahasa Inggris datang dan duduk di emperan yang bertuliskan "Dilarang duduk disini". Awalnya petugas keamanan menghampiri mereka dan, saya kira, meminta mereka untuk tidak duduk nongkrong disitu. Si bule menunjuk-nunjuk tangannya kearah parkiran. Mungkin maksudnya: kami sedang menunggu mobil kami datang.
Tapi cukup lama juga mereka duduk ngobrol disitu. Iseng saya tanya petugasnya :D, karena saya juga pernah ditegur tidak boleh duduk disitu. Padahal temboknya emang nyaman untuk duduk menunggu
"Pak, koq mereka boleh duduk disitu, sementara orang Indonesia tidak boleh?"Â
Si petugas hanya tertawa, "Saya gak bisa ngomong bahasa Inggrisnya, Mba!"Â
Lantas saya bilang,"Pake bahasa Tarzan saja, Pak!"Â
Tapi rupanya petugas memilih membiarkan mereka.Â
Di hari lain, disebuah bank yang katanya tidak perlu pakai nomor antrian karena sudah mau tutup, "Nanti saya panggil saja", kata petugas keamanannya. Saya pun duduk menunggu giliran. Tiba-tiba ada dua orang asing masuk dan duduk disebelah saya. Disebelah yang lain masih ada satu pengunjung yang lain, ikut menunggu giliran.Â
Setelah customer service selesai, orang asing langsung menuju customer service. Dan petugas yang tadi bilang akan memberitahu jika tiba giliran saya, hanya diam saja.Â
Setelah mereka selesai, tanpa menunggu dipanggil, saya langsung menuju meja customer service. Petugas keamanan mendatangi saya dan mengatakan bahwa pengunjung yang satunya lagi duluan datang. Lantas saya jawab. Itu tadi yang bule koq bisa langsung, padahal saya duluan ngantri? Petugasnya cuma diam.Â
Kejadian seperti itu sering saya lihat di tempat umum. Kalau sesama orang Indonesia melanggar peraturan, pasti ditegur dan diminta ikut aturan. Tetapi kalau orang asing, mereka hanya membungkuk hormat dan tersenyum ramah, tanpa menegur tindakan salahnya.Â