Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Wisata Air Terjun dan Jelajah Gua, Tak Jauh dari Pusat Kota Manila

5 Desember 2019   16:46 Diperbarui: 8 Desember 2019   03:24 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika Anda sedang berada di Manila, entah itu dalam perjalanan dinas atau liburan, objek wisata ini dapat dipertimbangkan. Objek wisata alam yang tidak terlalu jauh dari Manila City, yaitu di daerah Tanay, Rizal. 

Hanya perlu 1 hari saja untuk mengexplorasinya tanpa harus menginap. Pergi pagi sekitar jam sembilanan dan pulang menjelang sore hari.  

Air terjun Daranak, di sekitarnya ada beberapa air terjun lagi, dan jika mau berolahraga sedikit menyusuri sungai dan hutan, Anda juga dapat mengunjungi gua Calinawan. 

Sebenarnya, untuk mencapai gua ini, Anda juga dapat mengendarai mobil melewati jalur yang lain, namun jika waktu Anda cukup santai dan Anda adalah penikmat alam sejati, rute menyusuri sungai dan hutan adalah pilihan yang tepat. Memang tidak semua jalur jalannya alami, ada juga bagian tangga-tangga yang sudah dibangun dengan rapih.

Tempat ini adalah salah satu tempat yang sempat saya kunjungi ketika berkesempatan berada di Manila selama kurang lebih enam bulan dalam rangka bekerja.  

Bersama dengan beberapa teman penduduk lokal, dan beberapa orang asing yang kebetulan sedang berada di Manila, kami, sekitar 12 orang, menyewa Elp yang muat untuk semua walau berdempet-dempetan, berangkat dari Mall of Asia di Pasay City,  dan sampai di Daranak Fall sekitar dua setengah jam kemudian. Beberapa diantara kami menyusul dengan jalannya sendiri.

Anda juga dapat mencapai tempat ini dengan kendaraan umum. Kendaraan umum disana, menurut saya, mirip kendaraan umum di daerah-daerah di Indonesia. Untuk dalam kota ada Jipney, semacam angkotnya orang Indonesia. Cara bayarnya juga sama. 

Jika Anda mau sedikit ber-adventure budaya dan bahasa di negeri yang tidak berbahasa Inggris, pengalaman naik kendaraan umum di Philippine boleh dicoba. Jika kernet atau supir mulai mengeluarkan kalimat,"Bayat, Po!", itu artinya Anda harus segera membayar ongkos. Bayat artinya bayar :D

Calinawan Cave
Gua yang cukup terkenal dikalangan pecinta alam dan pengexplor adalah kubu pertahanan dan tempat persembunyian rakyat Philippine ketika terjadi perang antara Amerika dan Spanyol, serta perang dunia II. Dari luar, dekat dengan beberapa rumah penduduk, hanya tampak lubang besar yang berfungsi sebagai pintu masuk. 

Setelah masuk ke dalam, barulah terlihat ruang gua yang bertingkat-tingkat dengan batu-batu stalagmit yang indah dan alami. Ruang-ruangnya cukup luas dan rute dari pintu masuk ke pintu keluar cukup panjang. 

Keadaan di ruang gua gelap, jadi sebaiknya pengunjung membawa lampu senter yang bisa ditaruh di kepala, agar tidak mengganggu gerakan tangan. 

Pengunjung dapat menyusuri ruang gua, memanjat batu-batu yang tidak terlalu sulit, dan terkadang harus melompat kecil karena tangga berupa pijakan batu yang cukup tinggi. 

Namun demikian, pengunjung diharapkan untuk tetap harus menjaga agar kondisi didalam gua tidak ada yang rusak karena tangan-tangan manusia. Ada juga beberapa ruang yang mendapat curahan sinar matahari, dan aliran air kecil.

Keindahan ruang gua membuat gua ini sering dijadikan lokasi pembuatan film dan menarik wisatawan untuk datang ke tempat ini. Disini kita masih bisa melihat dinding-dinding gua dengan batu-batu stalagmit yang berkilau.

Menurut guide kami, masih ada rute lain menyusuri gua bagi orang-orang yang ingin tantangan lebih. Namun kami memutuskan untuk menyusuri rute standar saja.

Stalagmit Berkilau (dok-pri)
Stalagmit Berkilau (dok-pri)
Daranak Falls
Dari Calinawan Cave, kami kembali ke lokasi Daranak Falls dengan menyusuri sungai dan hutan dari rute yang lain. Sambil berjalan kami saling bercerita satu sama lain, membuat suasana lebih akrab karena dapat saling mengenal lebih jauh, dan membuat kaki tidak mudah lelah.

Daranak falls berbentuk aliran air yang turun dari atas, yang kelihatannya berasal dari beberap titik sumber air, sehingga areanya menjadi lebar. Sepintas nampak seperti gambar-gambar di kalender yang berupa pemandangan alam di luar negeri sana, entah dimana :D.

Kelelahan berjalan dibayar dengan kesegaran air Daranak Fall dimana kami bisa berenang sepuasnya. Berenang di tempat seperti ini memang berbeda dengan berenang di kolam renang. 

Karena itu demi kenyamanan dan kenikmatan hidup menikmati alam ciptaan Tuhan yang indah ini.

Kami menyewa ban besar, semacam ban truk untuk dipakai bermain-main, berpegangan rame-rame sambil menyusuri kolam besar yang alami itu, dan mengapung sambil tiduran diatas ban menikmati langit dan pepohonan sambil diayun-ayunkan ombak kecil. 

Sebenarnya kolam air alami disekitar air terjun tidak terlalu dalam, namun karena orang cukup ramai ditempat itu, dan air juga tidak terlalu jernih, rasanya lebih nikmat bermain-main air menggunakan ban. 

Meski usia bukan anak-anak lagi, tetapi menjadi anak-anak disaat liburan, apalagi dialam seperti ini, adalah hal yang menyenangkan. Kita juga dapat sedikit memanjat ke dinding air terjun demi mendapatkan hasil foto yang 'wow', namun harus tetap hati-hati agar tidak tergelincir.

Tak Jauh dari Daranak Falls, ada beberapa penginapan, kantin dan pedagang Souvenir. Jadi kalau Anda ingin lebih santai menikmati alam dan mendengarkan suara air mengalir, Anda bisa juga menginap disini.

Perjalanan dari Calinawan Cave ke Daranak Falls (dok-pri)
Perjalanan dari Calinawan Cave ke Daranak Falls (dok-pri)
Batlag Falls
Puas bermain air di Daranak Falls, kami pindah ke air terjun yang lain. Air terjun yang lebih tinggi dan besar namun tidak selebar Daranak Falls. Sedikit berjalan kaki dari Daranak Falls, kami menyusuri jalanan yang sedikit licin. Meskipun sudah disemen, namun lumut-lumut yang tumbuh membuat jalanan bersemen menjadi agak licin. 

Lokasi air terjun ini lebih sepi dibandingkan dengan Daranak Falls. Mungkin karena harus berjalan turun ke bawah, sehingga orang enggan datang ke air terjun ini. 

Lebih banyak batu-batu besar disini, sehingga kami dapat duduk-duduk atau tiduran menikmati langit dan pepohonan jika tidak mau berenang dan bermain air. 

Mungkin ini juga yang membuat orang lebih suka bermain air di Daranak falls, yang tidak dihalangi bebatuan, yang membuat lebih bebas bermain air.

Dinding batu disekitar aliran air dari atas menuju ke bawah yang tidak lurus vertikal, tetapi agak miring dan bertingkat-tingkat yang merupakan hasil bentukan alam, membuat aliran air dari atas tidak terlalu kuat sehingga kita dapat mandi seperti dipancuran tanpa merasa sakit dikepala.

berenang di BatLag Falls (dok-pri)
berenang di BatLag Falls (dok-pri)
Selesai berenang di Batlag Falls, kami kembali ke atas, dan melewati perkemahan. Rupanya disini diperbolehkan untuk menginap dan mendirikan tenda. 

Toilet dan tempat mandi pun disediakan, dimana bentuknya mirip-mirip di Indonesia. Belum terlalu modern, hanya bilik-bilik kecil namun dengan air bersih yang melimpah dari kran-kran pancuran.

Kembali ke Manila menjelang sore hari, kami masih sempat makan malam bersama disebuah mall. Keramahan orang-orang Philippina membuat beberapa orang asing, termasuk saya, tidak merasa asing dengan mereka. Mereka berbahasa Inggris cukup baik, dan kadang-kadang diselingi bahasa Tagalog. Ada kala mereka merasa kagok berbahasa Inggris, namun kami hanya tertawa-tawa saja membuat suasana lebih akrab. (VRGultom)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun