Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Wisata Air Terjun dan Jelajah Gua, Tak Jauh dari Pusat Kota Manila

5 Desember 2019   16:46 Diperbarui: 8 Desember 2019   03:24 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stalagmit Berkilau (dok-pri)

Tak Jauh dari Daranak Falls, ada beberapa penginapan, kantin dan pedagang Souvenir. Jadi kalau Anda ingin lebih santai menikmati alam dan mendengarkan suara air mengalir, Anda bisa juga menginap disini.

Perjalanan dari Calinawan Cave ke Daranak Falls (dok-pri)
Perjalanan dari Calinawan Cave ke Daranak Falls (dok-pri)
Batlag Falls
Puas bermain air di Daranak Falls, kami pindah ke air terjun yang lain. Air terjun yang lebih tinggi dan besar namun tidak selebar Daranak Falls. Sedikit berjalan kaki dari Daranak Falls, kami menyusuri jalanan yang sedikit licin. Meskipun sudah disemen, namun lumut-lumut yang tumbuh membuat jalanan bersemen menjadi agak licin. 

Lokasi air terjun ini lebih sepi dibandingkan dengan Daranak Falls. Mungkin karena harus berjalan turun ke bawah, sehingga orang enggan datang ke air terjun ini. 

Lebih banyak batu-batu besar disini, sehingga kami dapat duduk-duduk atau tiduran menikmati langit dan pepohonan jika tidak mau berenang dan bermain air. 

Mungkin ini juga yang membuat orang lebih suka bermain air di Daranak falls, yang tidak dihalangi bebatuan, yang membuat lebih bebas bermain air.

Dinding batu disekitar aliran air dari atas menuju ke bawah yang tidak lurus vertikal, tetapi agak miring dan bertingkat-tingkat yang merupakan hasil bentukan alam, membuat aliran air dari atas tidak terlalu kuat sehingga kita dapat mandi seperti dipancuran tanpa merasa sakit dikepala.

berenang di BatLag Falls (dok-pri)
berenang di BatLag Falls (dok-pri)
Selesai berenang di Batlag Falls, kami kembali ke atas, dan melewati perkemahan. Rupanya disini diperbolehkan untuk menginap dan mendirikan tenda. 

Toilet dan tempat mandi pun disediakan, dimana bentuknya mirip-mirip di Indonesia. Belum terlalu modern, hanya bilik-bilik kecil namun dengan air bersih yang melimpah dari kran-kran pancuran.

Kembali ke Manila menjelang sore hari, kami masih sempat makan malam bersama disebuah mall. Keramahan orang-orang Philippina membuat beberapa orang asing, termasuk saya, tidak merasa asing dengan mereka. Mereka berbahasa Inggris cukup baik, dan kadang-kadang diselingi bahasa Tagalog. Ada kala mereka merasa kagok berbahasa Inggris, namun kami hanya tertawa-tawa saja membuat suasana lebih akrab. (VRGultom)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun