Jika Anda sedang berada di Manila, entah itu dalam perjalanan dinas atau liburan, objek wisata ini dapat dipertimbangkan. Objek wisata alam yang tidak terlalu jauh dari Manila City, yaitu di daerah Tanay, Rizal.Â
Hanya perlu 1 hari saja untuk mengexplorasinya tanpa harus menginap. Pergi pagi sekitar jam sembilanan dan pulang menjelang sore hari. Â
Air terjun Daranak, di sekitarnya ada beberapa air terjun lagi, dan jika mau berolahraga sedikit menyusuri sungai dan hutan, Anda juga dapat mengunjungi gua Calinawan.Â
Sebenarnya, untuk mencapai gua ini, Anda juga dapat mengendarai mobil melewati jalur yang lain, namun jika waktu Anda cukup santai dan Anda adalah penikmat alam sejati, rute menyusuri sungai dan hutan adalah pilihan yang tepat. Memang tidak semua jalur jalannya alami, ada juga bagian tangga-tangga yang sudah dibangun dengan rapih.
Tempat ini adalah salah satu tempat yang sempat saya kunjungi ketika berkesempatan berada di Manila selama kurang lebih enam bulan dalam rangka bekerja. Â
Bersama dengan beberapa teman penduduk lokal, dan beberapa orang asing yang kebetulan sedang berada di Manila, kami, sekitar 12 orang, menyewa Elp yang muat untuk semua walau berdempet-dempetan, berangkat dari Mall of Asia di Pasay City, Â dan sampai di Daranak Fall sekitar dua setengah jam kemudian. Beberapa diantara kami menyusul dengan jalannya sendiri.
Anda juga dapat mencapai tempat ini dengan kendaraan umum. Kendaraan umum disana, menurut saya, mirip kendaraan umum di daerah-daerah di Indonesia. Untuk dalam kota ada Jipney, semacam angkotnya orang Indonesia. Cara bayarnya juga sama.Â
Jika Anda mau sedikit ber-adventure budaya dan bahasa di negeri yang tidak berbahasa Inggris, pengalaman naik kendaraan umum di Philippine boleh dicoba. Jika kernet atau supir mulai mengeluarkan kalimat,"Bayat, Po!", itu artinya Anda harus segera membayar ongkos. Bayat artinya bayar :D
Calinawan Cave
Gua yang cukup terkenal dikalangan pecinta alam dan pengexplor adalah kubu pertahanan dan tempat persembunyian rakyat Philippine ketika terjadi perang antara Amerika dan Spanyol, serta perang dunia II. Dari luar, dekat dengan beberapa rumah penduduk, hanya tampak lubang besar yang berfungsi sebagai pintu masuk.Â
Setelah masuk ke dalam, barulah terlihat ruang gua yang bertingkat-tingkat dengan batu-batu stalagmit yang indah dan alami. Ruang-ruangnya cukup luas dan rute dari pintu masuk ke pintu keluar cukup panjang.Â
Keadaan di ruang gua gelap, jadi sebaiknya pengunjung membawa lampu senter yang bisa ditaruh di kepala, agar tidak mengganggu gerakan tangan.Â