Namun sadarkah kita, bahwa 'kehidupan' kita dicatat dalam database tekfin?
Pertama, semua partner tekfin, seperti penjual makanan, driver-driver transportasi online, dll, pasti harus terdaftar dalam database tekfin sebelum mereka dapat menerima pembayaran melalui layanan tekfin tersebut.Â
Mereka memiliki data Partner ID, nama partner, jenis layanan, Â alamat toko, dll. Setiap kali terjadi transaksi pembayaran dari end user/pengguna jasa tekfin, penyedia layanan tekfin akan mendapatkan data transaksi berupa waktu, jenis layanan yang dibayar, area layanan, jumlah transaki, dll.Â
Semua data itu jika dikumpulkan sekian periode. Setahun, dua tahun, maka akan terlihat pola kebiasaan kita dalam membelanjakan uang.Â
Apa saja yang biasa kita beli, di area mana biasanya kita makan, berapa pengeluaran kita untuk keperluan makan, transportasi, dll. Bahkan mungkin suatu saat mereka dapat mendeteksi makanan apa yang paling sering kita beli :D
Jika diolah dengan benar, data adalah sebuah kekayaan. Berdasarkan data, dapat dikenali pola-pola kebiasaan. Dari situ, dapat diprediksi kebiasaan seseorang, apa yang akan dia lakukan setiap hari pada jam sekian, dll.Â
Tekfin mungkin kelihatannya membakar uang menyediakan layanan untuk masyarakat dan memberikan discount dan cash back jor-joran, bahkan saling bersaing sesama tekfin, namun apa mungkin mereka cuma membakar uang tanpa ada maksud dan tujuan?Â
Tidakkah perang promo itu hanya strategi untuk mendapatkan pelanggan. Dari pelanggan didapat data. Dan data adalah sesuatu yang dapat diolah untuk membangun sesuatu yang lebih besar untuk memberikan keuntungan bagi para penyedia tekfin.
Mudah-mudahan datanya aman dan hanya digunakan untuk kepentingan tekfin bersangkutan. Karena jika data pengguna sampai bocor kemana-mana, jangan-jangan sales barang, makanan, dsb akan semakin rajin menghubungi kita menawarkan barang yang 'tepat' untuk kita.Â
Sales: Pak/Bu XYZ, minta waktunya sebentar, saya mau menawarkan promo catering makan siang dengan harga sekian-sekian, jenis makanan A,B,C
XYZ: Maaf saya tidak tertarik