Ana berusaha jujur tentang penyakitnya kepada Guilermo. Ia tidak ingin Guilermo terinfeksi HIV/AIDS dari dirinya, seperti ayah Ana yang terinfeksi dari istrinya. Ibu Ana ketika itu belum dewasa dan tidak mengerti tentang penyakitnya, sehingga tanpa disadari ibu Ana telah menyebarkan virus itu kepada ayah Ana. Namun saat ini, Ana mengerti kondisinya dan harus melindungi orang yang dicintainya agar tidak terinfeksi HIV/AIDS. Ana juga menginginkan sebuah hubungan yang dilandasi kejujuran. Kini Ana mengerti bahwa kejujuran jauh lebih baik daripada menyimpan rahasia atau berbohong. Ana telah menerima dirinya sendiri apa adanya. Dia sadar dengan penyakitnya, namun dia juga memutuskan bahwa penyakitnya tidak dapat mengontrol kehidupannya.
Keputusan Ana untuk jujur kepada Guilermo dan kepada dirinya sendiri adalah sebuah langkah besar untuk membentuk masa depan yang lebih baik. Â Ana telah memutuskan rantai penyakit, tutup mulut atas ketidak benaran, dan kekerasan yang dia alami. Ia mengedukasi dirinya sehingga berani untuk bangkit dari keterpurukan. Â
Kisah Ana menunjukan bagaimana hubungan sex tanpa pelindung dan pelecehan sexual dapat menyebarkan virus HIV/AIDS. Kisah ini juga menggambarkan bagaimana kekerasan dalam bentuk yang lain, seperti kemiskinan, tidak diinginkan, dan kurang pengetahuan dapat membuat anak-anak berada dalam bahaya.
HIV/AIDS dan penyakit kelamin lainnya tidak melihat warna kulit, kaya atau miskin, usia, atau darimana Anda berasal. Virus-virus itu dapat menginfeksi semua orang ketika diberi kesempatan.
Akhiri atau laporkan hubungan yang tidak sehat, buat keputusan yang cerdas tentang sex. Bicaralah jika Anda terjebak dalam hubungan yang tidak sehat, jangan meyembunyikannya.
Jika Anda menjadi korban pelecehan sexual, segera lakukan test, agar jika ternyata Anda terinfeksi AIDS, Anda dapat segera memulai pengobatan. Dan ingatlah bahwa itu semua bukan kesalahan Anda. Jangan pernah menyalahkan diri sendiri.
Dari buku: "Ana's Story, a Journey of Hope", karya Jenna Bush
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H