Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Tereliminasi oleh Teknologi? No Way!

27 November 2019   20:42 Diperbarui: 28 November 2019   19:54 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan seperti saya sebutkan dalam artikel yang lain, adalah ciptaan manusia. Mungkinkah ciptaan manusia melebihi penciptanya? 

Ok lah, kita harus berpikiran terbuka. Tidak ada yang tidak mungkin. Tetapi saat ini, rasanya belum ada mesin yang melebihi kemampuan manusia dalam segala hal. 

Mungkin sudah banyak diciptakan robot-robot untuk menggantikan manusia. Bahkan robot-robot itu dapat bekerja lebih cepat, tidak mengenal lelah, tidak melakukan kesalahan karena sudah diprogram sesuai prosedur, dapat melakukan perhitungan-perhitungan yang berat.  

Kelemahannya, yang mudah dilihat, robot-robot itu bisa rusak, bisa habis baterei, tergantung pada listrik. Tetapi kelemahan itu adalah sesuatu yang bisa diprediksi, jadi pasti bisa dicari solusinya.

Jadi bagaimana robot-robot itu dapat mempengaruhi kehidupan manusia? 

Jika ada kelompok orang yang keukeuh menolak dan beradaptasi dengan teknologi, sepertinya kelompok itu pada suatu saat akan tertinggal, karena ada kelompok lain yang giat mengembangkan teknologi dan ternyata teknologi itu membantu pekerjaan manusia.

Teknologi itu hanya bersifat membantu. Ada banyak hal di dunia ini yang belum sempat dikerjakan oleh manusia karena keterbatasan waktu dan kemampuan.

Suatu saat dimasa lalu, saya harus bekerja sambil kuliah. Bukan perkara gampang, walaupun masih untung karena pekerjaan dan sekolah saya adalah bidang yang sama. 

Sehingga saya tidak perlu belajar terlalu keras karena materinya adalah makanan sehari-hari saya. Namun perkara waktu....sekalipun saya tahu cara mengerjakan tugas-tugas kuliah saya, namun karena sempitnya waktu saya tetap merasa kesulitan. Saya harus putar otak supaya dua-duanya bisa jalan. 

Beruntung sepupu saya yang kebetulan bekerja di tempat yang sama, mau membantu. Pekerjaan sepupu saya lebih santai dan waktu sibuknya dapat diprediksi. Sementara saya, sepanjang hari selalu ada yang harus diselesaikan. 

Maka saya menuliskan instruksi-instruksi dan hal-hal yang penting, dan sepupu saya akan mengerjakan sesuai instruksi tersebut untuk saya, sambil sesekali bertanya jika ada yang meragukan. Dengan demikian pekerjaan dan sekolah bisa jalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun