Jadi rasanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan sertifikasi pranikah ini. Mungkin hanya penamaanya saja yang sedikit membuat khawatir, yang seolah-olah paksaan dan wajib bersertifikasi. Kenyataanya tidak ada yang bisa memastikan apakah sebuah pernikahan bisa langgeng seumur hidup atau tidak.Â
Pembekalan pranikah ini hanya membantu mempersiapkan muda-mudi yang hendak menikah dan berumah tangga secara mental dan pengetahuan berumah tangga. Diharapkan dengan program ini pasangan yang akan menikah dapat lebih siap. Siap tidak siap, niat menikah tidak dapat dihalangi, karena itu program ini hadir untuk membantu mempersiapkan pasangan yang hendak menikah.
Mungkin masalah penamaanya saja yang sebaiknya dibuat lebih bersahabat. Jika dikatakan sertifikasi, terkesan sesuatu yang harus dibuktikan dengan sesuatu yang bertuliskan sertifikat.Â
Kalau begitu pengertiannya jangan-jangan nanti ada jual beli sertifikat pranikah. Padahal tujuannya untuk kebaikan pasangan yang akan menikah dengan cara membuka wawasan berpikir mereka tentang kehidupan berumah tangga. Memang pada akhirnya pasangan yang mengikuti kursus pranikah ini akan mendapatkan sertifikat yang menyatakan bahwa mereka sudah mengikuti pembekalan pranikah.Â
Sebaiknya lembaga-lembaga agama yang mensahkan perkawinan, mewajibkan dengan ajuran untuk mengikuti kursus atau pembekalan pranikah ini. (VRGultom)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI