Ke Raja Ampat tanpa menikmati alam bawah laut, artinya belum ke Raja Ampat. Maka di jadwal kami sudah pasti ada kegiatan snorkeling. Spot snorkeling yang bagus karang-karangnya adalah Friwen Wall. Tidak terlalu banyak ikan yang kami liat, namun tumbuhan karang-karangnya yang begitu memanjakan mata membuat diri sadar bahwa hidup itu indah. Â
Spot snorkeling yang lain ada disekitar dermaga Desa Yenbuba. Disini kami menemukan banyak ikan-ikan berukuran besar dan karang-karangnya yang indah. Tidak perlu jauh-jauh berenang ke tengah karena disekitar dermaga saja sudah bagus.
Kami juga mengunjungi pantai yang dinamakan Pasir Timbul. Kebetulan, kami satu-satunya rombongan saat tiba disana, sehingga dapat menikmati kejernihan airnya sepuas hati. Jika dibandingkan dengan foto-foto pantai di Maldives yang beredar di Internet, rasanya suasana pantai ini seperti pantai di Maldives.
Sepintas, pemandangan dari pantai, tempat ini seperti di Halong Bay namun masih lebih bagus Piaynemo dan Dore Karu. Untuk dapat menikmati eksotisme Piaynemo  kami harus menaiki kurang dari 400 anak tangga. Kelelahan menaiki tangga terbayar dengan pemandangan indah yang terhampar didepan mata. Benar-benar ciptaan Tuhan yang luar biasa.
Hari terakir, rombongan kembali ke pantai Watsai Torang Cinta untuk menghadiri penutupan Festival Pesona Bahari. Kali ini kami diajari beberapa gerakan tari dan menari bersama penari lokal dalam group besar. Kami juga melakukan pembersihan pantai dengan mengumpulkan sampah plastik yang berserakan.Â
Rupanya rakyat Papua juga sama dengan kebanyakan orang Indonesia yang kurang peduli lingkungan, mungkin mereka menganggap sudah ada petugas kebersihan (??). Anehnya di pulau-pulau pedalaman, kami nyaris tidak menemukan sampah.Â
Hanya di pantai ini saja sampah berserakan. Sebagai jerih payah mengumpulkan sampah plastik kami mendapat sertifikat dan emas murni seberat 1 gr. Namun kami berharap, kesadaran semua pihak untuk menjaga kebersihan. Bagaimana pun tempat yang bersih membuat hidup nyaman.Â
Namun bagaimanapun situasi dan kondisinya, kami siap bergoyang Perambo bersama saudara-saudara sebangsa setanah air di Papua Barat sana.