Siapa yang tidak bangga dengan Pak Habibie. Jenius Indonesia yang dikenal dunia. Sekalipun tidak pernah berinteraksi dengan beliau, sebagai warga negara Indonesia, saya ikut sedih mendengar berita kematiannya.Â
Bapak Teknologi Indonesia, yang terkenal bukan hanya di negaranya sendiri, tetapi mendunia. Selain jenius, Pak Habibie juga terkenal dengan kisah cinta sejatinya dengan sang istri, Ibu Ainun. Kisah cinta yang mengajarkan cinta yang sebenarnya.Â
"Kau Ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia
Kau Ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini"Â
- Habibie dan Ainun -
Semoga para pasangan dapat saling mencintai seperti Pak Habibi dan Ainun yang setia satu sama lain.Â
Apakah Pak Habibie benar-benar pergi, hilang, dan akan terlupakan setelah kematiannya? Saya rasa tidak. Begitu banyak peninggalannya yang sangat berharga bukan hanya bagi keluarganya, bagi bangsanya, tetapi juga bagi dunia International.Â
Mr. Crack dari Parepare yang dikenal dengan teoremanya, "Crack Propagation Theory", industri pesawat terbang yang dirintisnya, dan pesawat yang dibuatnya. Dan ternyata MRT yang kita nikmati sekarang, kebanggan Indonesia, itu adalah legacy dari Pak Habibie.
Hebatnya Pak Habibie tidak hanya larut dalam pekerjaan yang berpusat pada dirinya sendiri, tetapi dia peduli dengan orang-orang disekitarnya. Melalui yayasan-yayasan yang didirikannya, beliau banyak membantu memajukan Indonesia. Memberikan beasiswa, memajukan pendidikan di Indonesia, menjadi inspirasi bagi kita semua.Â
Dengan semua peninggalannya itu, Pak Habibie tidak akan pernah mati. Jasadnya memang mati, tetapi semangat dan karya-karyanya akan tetap hidup.Â
"Bukan mimpi. Visi! Kalau mimpi itu hanya bunga tidur. Kosong. Bicara soal cita-cita dan harapan, pakai kata visi!" tegur Habibie yang kala itu dijumpai di salah satu rumah di Kota Bandung, Jawa Barat.Â
Sepertinya Pak Habibie memang tidak pernah bermimpi dengan cita-citanya, namun selalu memiliki visi. Makanya, pada akhirnya semua pekerjaanya menghasilkan buah yang baik.Â
Pak Habibie adalah seorang ilmuwan yang meyakini bahwa tanpa cinta, kecerdasan itu berbahaya. Saya rasa ketaatannya dalam beragama membuatnya tahu arti cinta. Cinta dalam arti luas, berbagi dengan sesama, hidup tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi hidup untuk berbuah banyak.
Semoga teladan hidup Pak Habibie dapat kita tiru. Kita yang masih berjuang didunia ini, semoga tidak hanya berjuang untuk diri sendiri, tapi dapat berbagi untuk orang lain seperti yang sudah dilakukan Pak Habibie.Â
Terima kasih Pak Habibie untuk semua yang sudah Bapak lakukan untuk bangsa Indonesia. Jasadmu memang mati, tetapi karya-karyamu tidak akan mati.Â
Kata Pak Jokowi: Habibie berpikir 50-100 tahun kedepan. Semoga hasil pemikiran dan pekerjaanmu dapat dimanfaatkan dan dikembangkan oleh anak cucu bangsa Indonesia dan oleh dunia agar warisanmu menjadi abadi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H