Information is power atau informasi adalah kekuatan adalah benar adanya. Dengan menguasai informasi, seseorang dapat merencanakan tindakan-tindakan yang sesuai dengan kondisi, yang berguna untuk mengantisipasi suatu keadaan baik keadaan buruk maupun keadaan baik.
Namun informasi seperti apa yang dapat menjadi kekuatan seseorang atau lembaga? Tentu saja informasi yang benar.
Bagaimanakah prosesnya untuk mendapatkan informasi yang benar?
Semuanya berawal dari data. Informasi adalah kumpulan dari data yang diolah sedemikian rupa menjadi informasi.
Apakah data yang tidak benar akan menghasilkan informasi yang benar? Tentu saja tidak. Seorang pengusaha yang bijaksana tidak akan memulai usaha tanpa perhitungan walau mungkin untuk jadi pengusaha harus nekat juga J
Setidaknya dia akan mengumpulkan data terlebih dahulu, misalnya tentang lokasi usaha, modal awal yang dibutuhkan, usaha apa yang akan dijalankan, bagaimana menjalankannya, bagaimana kira-kira prospeknya, siapa yang akan menjadi pelaku harian aktifitas rutin, dll. Jika data-data sudah terkumpul, kemudian data-data tersebut diolah menjadi suatu informasi yang akan menjadi pendukung keputusan.Â
Misal jika orang itu akan mengajukan proposal peminjaman dana usaha, informasi tadi akan dipertimbangkan dan dari situ akan lahir keputusan apakah proposal tersebut disetujui atau tidak atau apakah eksekusi dapat dilakukan segera atau harus menunda beberapa lama.
Bagaimana jadinya jika data yang terkumpul tidak benar atau tidak sesuai kenyataan? Tentu saja informasi yang dihasilkan juga tidak akan benar dan akan membawa pada keputusan yang salah. Ini bisa menjadi hoax, yaitu sesuatu yang dibangun dari fraud/informasi yang tidak benar.
Bagaimana jika data sudah benar tetapi informasi yang dihasilkan masih juga kurang benar sehingga menuntun kepada keputusan yang salah?
Ada kemungkinan datanya kurang berkualitas, secara kuantitas kurang mendukung, pengolahan datanya kurang tepat, atau bahkan penyajian informasinya kurang tepat.
Kualitas Data