Mohon tunggu...
Rayvrandi FerindraPutra
Rayvrandi FerindraPutra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Stay Awake

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Dokat" Kata Mereka, "Cuan" Kataku, Beda Generasi Beda Bahasa

2 November 2021   15:42 Diperbarui: 2 November 2021   16:03 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa gaul ternyata sudah ada sejak dahulu, namun tentu saja beda generasi beda bahasanya. Bahasa gaul atau dahulu disebut bahasa prokem ini mulai dikenal sejak tahun 1980-an, awalnya bahasa gaul ini hanya digunakan oleh kelompok tertentu saja, hingga semakin lama banyak diketahui banyak orang dan digunakan sebagai bahasa sehari-hari. Hal ini dikarenakan bahasa gaul biasanya hanya dimengerti oleh kelompok saja. Penggunaan bahasa gaul ini dapat menggeser makna yang baik menjadi kabur, karena bahasa gaul terbuat dengan cara memplesetkan bahasa Indonesia. 

Definisi bahasa gaul menurut Mulyana adalah kata yang memiliki istilah unik, bertentangan dengan kata aslinya, dan khusus yang digunakan oleh khalayak tertentu. Bahasa gaul juga baik digunakan dalam situasi informal, tetapi tidak baik jika digunakan dalam situasi formal, hal ini disebabkan karena bahasa gaul dapat diartikan modifikasi bahasa yang belum tentu dapat berarti positif. 

Contohnya kata "Dokat" ini dahulu berarti uang, pada generasi sekarang kata "Dokat" menjadi kata "Cuan". Setelah wawancara dengan beberapa teman saya mengambil kesimpulan bahwa generasi sekarang tidak mengetahui apa arti kata "Dokat", tetapi mereka mengetahui kata "Cuan" yang berarti uang. Selain itu ada kata "Boyo" jaman dahulu kata ini diartikan orang yang memiliki tubuh lemah dan lamban, tetapi generasi sekarang menyebut kata "Boyo" untuk orang yang dianggap playboy, atau suka berganti-ganti pasangan lawan jenis. 

Remaja jaman dahulu dan sekarang tidak berbeda pasti memiliki waktu untuk bermain dengan pacarnya. Bedanya hanya pada sebutan bahasa gaul saja, zaman dahulu menggunakan kata "wakuncar" yang diartikan waktu kunjung pacar, sedangkan generasi sekarang menggunakan kata "ngapel" memiliki arti yang sama tetapi beda generasi beda bahasa. Ada kata "cabut" yang artinya pergi, berangkat, pada generasi sekarang lebih banyak digunakan kata "gas" yang berarti sama artinya. Ada kata "kongkow" yang dulu artinya nongkrong, sekarang lebih diketahui dengan kata "nongki" yang artinya juga nongkrong.

Banyak bahasa gaul yang berbeda dari zaman dahulu dengan generasi sekarang, hal ini disebabkan juga oleh teknologi komunikasi yang semakin maju. Saya setuju dengan pendapat ini karena sekarang banyak bahasa gaul yang ada atau muncul dari media sosial, sedangkan dahulu bahasa gaul lahir dari artis yang sedang nge-trend. Hasil dari wawancara dengan mbah saya, mengatakan jika menggunakan bahasa seperti terkadang terlihat lebih keren, tetapi menurutnya juga tidak sopan. 

Hal ini disebabkan remaja jaman sekarang terkadang tidak tahu situasi saat menggunakan bahasa gaul. Penggunaan bahasa gaul ini juga terkesan membuat semakin akrab dengan lawan bicara, tetapi menurut penggunaan bahasa gaul harus lebih memperhatikan siapa lawan bicara, dan dalam situasi seperti apa. Walaupun lebih terkesan gengsi dan menunjukan status sosial penggunaan bahasa gaul ini dapat mempengaruhi kualitas generasi bangsa yang menurun karena tidak paham bahasa indonesia yang baik dan benar. 

Jika dilihat dari sudut pandang budaya, bahasa gaul ini dapat mengganggu identitas nasional seseorang, karena eksistensi bahasa gaul remaja tidak memperhatikan penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar, dan generasi sekarang lebih suka mempelajari bahasa asing daripada bahasa sendiri. 

Kedua, turunnya derajat bahasa indonesia, hal ini dikarenakan mudahnya penggunaan bahasa gaul, dan terkesan lebih keren, remaja atau generasi sekarang lebih memilih menggunakan bahasa gaul dalam kehidupan sehari-hari. hal ini yang menyebabkan turunnya derajat bahasa Indonesia. 

Karena tidak semua orang mengerti bahasa gaul, membuat dampak negatif yaitu sulitnya mengerti bahasa indonesia, namun ada dampak positif yaitu adanya modifikasi bahasa, inovasi bahasa yang muncul nantinya. 

Nah, jadi bagaimana menurut kalian, apakah bahasa gaul berdampak positif atau negatif bagi generasi sekarang ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun