Berbeda dengan exploder, imploder cenderung memendam emosinya. Mereka mungkin merasa tidak berdaya atau putus asa dan enggan menunjukkan perasaan mereka. Hal ini sering kali mengarah pada akumulasi stres yang tidak teratasi, membuat mereka merasa semakin terasing.
Cara Mengatasi: Doronglah pasangan Anda untuk berbicara. Ciptakan suasana yang aman dan tidak menghakimi, agar mereka merasa nyaman untuk berbagi perasaan mereka. Pertanyaan terbuka seperti "Apa yang kamu rasakan saat ini?" dapat membantu memulai percakapan.
3. The Fixer
Fixer adalah orang-orang yang fokus pada solusi. Saat menghadapi stres, mereka langsung mencari cara untuk memperbaiki situasi. Namun, terkadang fokus yang berlebihan pada solusi ini dapat membuat mereka mengabaikan aspek emosional dalam hubungan.
Cara Mengatasi: Sebelum menawarkan solusi, tanyakan terlebih dahulu kepada pasangan Anda tentang apa yang mereka rasakan. Tawarkan dukungan emosional dan pastikan bahwa mereka merasa didengar. Ini dapat membantu menciptakan ikatan yang lebih kuat.
4. The Denier
Denier adalah orang yang menghindari stres dengan berusaha menemukan sisi positif dari setiap situasi. Meskipun positif, sikap ini dapat menjadi berbahaya jika membuat mereka tidak mau mengakui masalah yang ada.
Cara Mengatasi: Ajak pasangan untuk mengakui kenyataan tanpa menghakimi. Diskusikan perasaan dan tantangan dengan jujur. Menghadapi masalah secara langsung, alih-alih menghindarinya, dapat membantu menciptakan hubungan yang lebih sehat.
5. The Number
Number berusaha untuk mati rasa terhadap perasaan stres. Mereka mungkin tampak baik-baik saja di luar, tetapi sebenarnya merasa tertekan di dalam. Beberapa mungkin bahkan mengalihkan stres ke perilaku yang merugikan, seperti kecanduan alkohol atau media sosial.
Cara Mengatasi: Ciptakan waktu berkualitas untuk terhubung secara emosional. Dorong pasangan untuk berbagi tentang perasaan mereka, dan tawarkan ruang untuk mendiskusikan stres tanpa tekanan. Penting untuk memberi mereka dukungan yang mereka butuhkan.