Mohon tunggu...
Syinchan Journal
Syinchan Journal Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Pemikir bebas yang punya kendali atas pikirannya

Begitu kau memahami kekuatan kata katamu, kamu tidak akan mengatakan apapun begitu saja. Begitu kau memahami kekuatan pikiranmu, kamu tidak akan memikirkan apapun begitu saja. Ketahuilah Nilaimu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sekolah Seperti Lari di Tredmill? Pendidikan Nonformal Bantu Anak "Run the Real Race"!

23 Oktober 2024   07:07 Diperbarui: 23 Oktober 2024   07:17 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
EDucation (freepik.com/freepik)


Dalam dunia pendidikan, sering kali kita mendengar istilah "lari di treadmill" untuk menggambarkan sistem pendidikan formal yang terkesan monoton dan tidak memberikan kemajuan yang signifikan bagi siswa. Sekolah, dengan kurikulum yang padat dan tekanan untuk mencapai nilai tinggi, bisa membuat anak merasa terjebak dalam rutinitas yang tidak membawa mereka ke mana-mana. Namun, di sinilah pendidikan nonformal mengambil peran penting. Melalui pendekatan yang lebih fleksibel dan berorientasi pada pengalaman, pendidikan nonformal membantu anak-anak untuk "berlari di balapan yang sebenarnya," mempersiapkan mereka menghadapi tantangan kehidupan di luar kelas.

Sekolah Formal vs. Pendidikan Nonformal

Sekolah Formal:

  • Struktur yang Ketat: Pendidikan formal biasanya memiliki kurikulum yang kaku dan jadwal yang ketat. Siswa diharapkan mengikuti pelajaran yang telah ditentukan tanpa banyak ruang untuk eksplorasi pribadi.
  • Fokus pada Nilai: Penilaian sering kali berfokus pada angka dan nilai, yang bisa membuat siswa merasa tertekan dan kehilangan motivasi untuk belajar.
  • Keterbatasan Kreativitas: Dengan metode pengajaran yang sering kali bersifat satu arah, siswa mungkin kurang mendapatkan kesempatan untuk berkreasi dan berpikir kritis.

Pendidikan Nonformal:

  • Fleksibilitas: Pendidikan nonformal menawarkan pendekatan yang lebih fleksibel, memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan minat dan bakat mereka.
  • Pengalaman Praktis: Program-program nonformal sering kali melibatkan pengalaman langsung, seperti kegiatan ekstrakurikuler, workshop, dan proyek komunitas.
  • Pengembangan Karakter: Selain pengetahuan akademis, pendidikan nonformal juga berfokus pada pengembangan karakter, keterampilan sosial, dan kepemimpinan.

Manfaat Pendidikan Nonformal

Pendidikan nonformal memberikan banyak manfaat yang dapat membantu anak-anak untuk "berlari di balapan yang sebenarnya." Berikut adalah beberapa keuntungan dari pendidikan nonformal:

1. Peningkatan Keterampilan Sosial:

Anak-anak belajar berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa dalam konteks yang lebih santai. Kegiatan kelompok seperti diskusi, permainan, dan proyek kolaboratif mendorong pengembangan keterampilan komunikasi dan kerja sama.

2. Pembelajaran Berbasis Minat:

Dalam pendidikan nonformal, siswa dapat memilih bidang yang mereka minati. Ini membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan relevan, sehingga meningkatkan motivasi belajar.

3. Kreativitas dan Inovasi:

Dengan pendekatan yang lebih terbuka, siswa didorong untuk berpikir kreatif dan menemukan solusi inovatif terhadap masalah yang dihadapi. Ini sangat penting dalam dunia yang terus berubah dan penuh tantangan.

4. Kesiapan Menghadapi Dunia Nyata:

Pendidikan nonformal sering kali mencakup pengalaman dunia nyata, seperti magang atau proyek layanan masyarakat, yang membantu siswa memahami dan menghadapi tantangan di luar lingkungan sekolah.

Statistik dan Analisis

Menurut survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pendidikan nonformal di Indonesia semakin diminati oleh orang tua dan siswa. Data menunjukkan bahwa:

  • Tingkat Partisipasi: Dalam lima tahun terakhir, partisipasi siswa dalam pendidikan nonformal meningkat sebesar 30%. Ini menunjukkan bahwa semakin banyak orang tua yang menyadari pentingnya pendidikan nonformal sebagai pelengkap pendidikan formal.

  • Kepuasan Siswa: Sebuah studi menunjukkan bahwa 85% siswa yang terlibat dalam program nonformal merasa lebih puas dengan pengalaman belajar mereka dibandingkan dengan pendidikan formal.

  • Keterampilan Kerja: Laporan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunjukkan bahwa lulusan pendidikan nonformal memiliki tingkat keterampilan kerja yang lebih tinggi, dengan 70% di antaranya berhasil mendapatkan pekerjaan dalam waktu enam bulan setelah menyelesaikan program.

Kesimpulan

Dengan segala tantangan yang dihadapi oleh sistem pendidikan formal, pendidikan nonformal muncul sebagai solusi yang efektif untuk membantu anak-anak "berlari di balapan yang sebenarnya." Melalui pendekatan yang lebih fleksibel, pengalaman praktis, dan fokus pada pengembangan karakter, pendidikan nonformal memberikan peluang bagi anak-anak untuk menemukan potensi mereka dan bersiap menghadapi dunia yang kompleks.

Sebagai orang tua, pendidik, atau masyarakat, penting bagi kita untuk mendukung dan mendorong anak-anak untuk mengeksplorasi pendidikan nonformal. Dengan cara ini, kita tidak hanya membantu mereka untuk belajar, tetapi juga untuk tumbuh menjadi individu yang siap menghadapi tantangan kehidupan dengan percaya diri. Mari kita dorong mereka untuk tidak hanya berlari di treadmill, tetapi juga untuk berlari di jalanan kehidupan yang penuh warna dan peluang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun