Mohon tunggu...
Syinchan Journal
Syinchan Journal Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Pemikir bebas yang punya kendali atas pikirannya

Begitu kau memahami kekuatan kata katamu, kamu tidak akan mengatakan apapun begitu saja. Begitu kau memahami kekuatan pikiranmu, kamu tidak akan memikirkan apapun begitu saja. Ketahuilah Nilaimu

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

AI dan Dunia Kerja, antara Kesempatan dan Tantangan bagi Gen-Z

15 Oktober 2024   21:08 Diperbarui: 19 Oktober 2024   23:44 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AI dan Dunia Kerja (Sumber: unsplash.com/ Marvin Meyer)

Namun, apakah semua orang bisa beradaptasi dengan kebutuhan baru ini? Di sinilah masalahnya. Sementara beberapa pekerjaan hilang, tidak semua orang memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk beralih ke sektor teknologi.


Kecemasan Ekonomi dan Doom Spending

Bagi kamu yang sedang atau akan memasuki dunia kerja, tantangan terbesar adalah bagaimana beradaptasi dengan perubahan ini. 

Jika dulu pekerjaan yang bersifat manual atau administratif banyak tersedia, sekarang kamu harus bersaing di pasar kerja yang lebih menuntut keterampilan teknis dan digital. Di sinilah kecemasan mulai muncul, yang sering kali berujung pada perilaku doom spending.

Ketidakpastian dalam mencari pekerjaan dapat memicu perasaan stres dan kecemasan, dan banyak dari kita yang mencari pelarian dalam bentuk belanja impulsif. 

Doom spending terjadi ketika kita berbelanja sebagai cara untuk mengatasi stres dan mengalihkan perhatian dari masalah yang lebih besar. 

Dalam konteks ini, AI juga berperan. Platform e-commerce dan media sosial menggunakan algoritma untuk menampilkan iklan yang menarik, memicu kita untuk berbelanja lebih banyak saat kita merasa tidak berdaya.

Otomatisasi dan AI (instagram.com/syinchan.id)
Otomatisasi dan AI (instagram.com/syinchan.id)

Tantangan Otomatisasi: Mencari Kerja di Era AI

Doom spending kerap terjadi karena perasaan cemas atau stres. Alih-alih menghadapi masalah yang ada, kita mencari jalan keluar yang instan---belanja. 

Dan AI, tanpa disadari, menjadi alat yang semakin memperkuat pola perilaku ini. Tanpa kontrol yang baik, doom spending bisa menjadi kebiasaan yang merugikan, terutama bagi Gen-Z dan Milenial yang sedang mencoba menata kehidupan finansial mereka di tengah dunia yang semakin kompleks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun